Dorna Berharap Vaksinasi MotoGP Sebelum Akhir Tahun
Bos Dorna Sports Carmelo Ezpeleta mengatakan bahwa seharusnya semua anggota paddock MotoGP sudah menerima vaksinasi sebelum tahun 2021 berakhir.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Tahun lalu, MotoGP harus menerapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi pandemi Covid-19 masuk ke dalam paddock. Mereka terbilang cukup berhasil melakukannya.
Meski masih banyak pekerjaan rumah yang setelah beberapa pembalap harus melewatkan race setelah dinyatakan positif terjangkit virus corona penyebab Covid-19.
Salah satu langkah Dorna Sports, selaku operator MotoGP, adalah mendirikan bubble di mana anggota paddock tinggal. Berkat itu, 14 balapan dapat diselenggarakan.
Hingga hari ini virus corona masih menjangkiti dunia. Walau begitu, pemimpin Dorna, Carmelo Ezpeleta berharap bisa menggelar lebih banyak balapan MotoGP pada 2021.
"Kami sedang melihat berbagai opsi. Masalah vaksin saat ini masih dicadangkan untuk mereka yang termasuk kelompok yang berisiko, bukan orang normal," kata Ezpeleta dalam wawancara dengan media olahraga Spanyol, AS.
"Saya harap semua orang sudah divaksinasi pada akhir tahun ini, namun hal itu masih harus ditunggu. Kami kontak dengan otoritas di semua negara dan kami akan memantau terus bagaimana kelanjutannya (soal vaksinasi)."
Awal tahun ini, MotoGP menghadapi sandungan yang dikarenakan Covid-19. Tes pramusim di Malaysia dibatalkan dan GP Argentina serta Amerika Serikat juga telah ditunda.
Itulah mengapa seluruh sesi tes pramusim, termasuk dua balapan pertama, MotoGP 2021 berlangsung di Qatar. Pekan ini, diumumkan tes Moto2 dan Moto3 pun digelar di sana.
Protokol Qatar
Salah satu komplikasi dari seluruh gelaran di negara Timur Tengah itu adalah pemerintah setempat kini memberlakukan masa karantina wajib bagi para pendatang.
Semua yang masuk akan diisolasi selama enam hari setelah tiba di Qatar dan kemudian menjalani tes PCR pada hari ketujuh. Namun, MotoGP bisa lolos aturan tersebut.
Para pembalap, staf dan anggota tim yang datang tak perlu menjalani karantina enam hari. Syaratnya, mereka harus menunjukkan hasil tes negatif dari negaranya sesampai di Qatar.
Mereka juga bakal kembali menjalani tes pada saat tiba, setelah itu harus menunggu di hotel sampai hasilnya keluar. Sejak itu, protokol MotoGP pun mulai berlaku.
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder, saat menjalani tes pramusim MotoGP di Qatar pada Februari 2020.
Foto oleh: Motogp.com
Asosiasi Tim Balap Internasional (IRTA) telah membuat seruan yang mendesak anggota paddock MotoGP untuk membatasi pergerakan perjalanannya semaksimal mungkin.
Ini menyusul sejumlah rider diketahui melakukan perjalanan pulang di sela-sela jeda race. Dua pembalap, Valentino Rossi serta Iker Lecuona pun sempat kena Covid-19.
Belajar dari situ, MotoGP memperketat protokolnya. Pembalap yang harus pulang usai pramusim di Qatar harus melakukan tiga tes PCR lagi saat kembali untuk balapan.
Shakedown (tes pramusim) MotoGP dijadwalkan berlangsung 5 Maret. Dan pada 6-7 Maret semua pembalap akan diizinkan tampil dengan motor anyarnya untuk kali pertama.
Sedangkan balapan pertama ajang balap motor paling bergengsi itu, GP Qatar, akan diselenggarakan pada 28 Maret di Sirkuit Internasional Losail.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments