Andrea Dovizioso Jelaskan Alasan Pensiun Sebelum MotoGP 2022 Selesai
Andrea Dovizioso secara langsung menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk pensiun dari MotoGP setelah Grand Prix San Marino. Menurut sang rider, ini pilihan yang sama sekali tidak mudah baginya.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pada Kamis (4/8/2022), menjelang akhir pekan GP Inggris di Sirkuit Silverstone, Yamaha dan RNF Racing mengumumkan bahwa Andrea Dovizioso akan menutup kariernya di MotoGP setelah tiga balapan paruh kedua musim ini.
Pemenang 15 kali balapan kelas premier tersebut telah mengalami kesulitan sejak bergabung ke Yamaha tahun lalu usai cuti singkat menyusul tamatnya kolaborasi dengan Ducati pada akhir musim 2020.
Sudah tidak bisa menikmati balapan serta performanya, Dovizioso merasa lebih baik untuk berhenti dan mengucapkan selamat tinggal dalam home race-nya di Misano (GP San Marino), September mendatang.
“Saya ingin berterima kasih kepada Yamaha dan tim (RNF), karena mereka memberikan saya dukungan besar dan mereka mengerti (keputusan) saya. Itu penting bagi saya,” ujar Dovizioso dalam jumpa pers di Silverstone, Kamis malam.
“Saya bisa rileks berbicara dengan mereka soal situasi saya. Itu pilihan yang sangat sulit sebab setelah 20 tahun selalu tidak mudah mengambil keputusan seperti ini. Tetapi saya sudah memikirkannya dan inilah saatnya.
“Ketika Anda adalah seorang pembalap, selama latihan, perlombaan dan Anda tidak berada di tempat yang diinginkan, Anda mulai memikirkan banyak hal dan menyadari inilah saatnya. Jadi itu alasan saya ambil keputusan (pensiun).
“Maksud saya, tak baik ketika sebagai pembalap Anda terlalu memikirkan hal-hal seperti ini. Tidak hanya fokus pada balapan. Saat Anda sudah merasa tidak kompetitif, Anda mulai berpikir banyak tentang itu.
“Saya sudah merasa perlu mengambil keputusan ini dan memikirkan Misano akan menjadi balapan yang tepat, yang terakhir, home race final saya, menyelesaikannya dengan pesta, dengan senyum lebar dari semua orang, teman-teman dan fans.”
Dovizioso memulai kariernya dalam kejuaraan dunia pada 2002 di kelas 125cc. Ia menjadi juara dunia pada 2004 sebelum naik ke 250cc musim 2005. Lalu Dovi sampai di MotoGP dengan Honda pada 2008.
Andrea Dovizioso, RNF MotoGP Racing
Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images
Pembalap 37 tahun ini telah mengendarai prototipe Honda, Yamaha dan Ducati selama bersaing di kelas premier. Musim lalu, ia kembali memperkuat pabrikan Iwata, yang pernah dibelanya pada 2012 bersama Tech3.
Tetapi periode kedua di Yamaha tidak mudah. Dovizioso kesulitan menyesuaikan diri dengan YZR-M1. Ia mengakui dari sesi pertama tahun lalu di Misano, karakter motor dan gaya berkendaranya bertentangan dan merasa telah mencoba terlalu banyak hal untuk bisa kompetitif.
“Well, dari awal ketika saya duduk di atas motor, saya bisa merasakan persis basis motornya. Dan saya langsung terkejut dengan grip-nya. Saya selalu mengatakan ini. Saya pikir itu karakteristik terbesar yang benar-benar saya lawan,” kata Dovi.
“Dan cara saya mengendarai Yamaha bukanlah cara terbaik untuk memaksimalkan potensi motor, sebab Fabio (Quartararo) menunjukkan dalam setiap balapan ada kemungkinan menjadi kompetitif dan memperebutkan gelar dengan motor ini.
“Saya banyak bekerja dengan tim, dengan Ramon (Forcada, crew chief), Yamaha, mencoba banyak hal, mungkin terlalu banyak. Namun, saya tidak berpikir itu intinya, karena ketika kami mengubah hal-hal besar, itu tak memengaruhi signifikan.
“Itu hanya mengonfirmasi kecocokan antara gaya membalap saya, pendekatan saya terhadap trek dan karakteristik Yamaha tidak cocok dengan cara tersebut.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments