Dovizioso: Kalahkan Marquez tak cukup dengan berdoa

Berhasil memenangi seri pembuka Qatar, DesmoDovi lalu tidak mampu mengimbangi performa sang juara dunia bertahan di Argentina, Jerez dan Le Mans – terlepas kegagalan finis Marquez saat balapan Austin.

Sempat menduduki puncak klasemen sementara, namun Dovizioso digusur usai rivalnya keluar sebagai pemenang MotoGP Spanyol. Kini, pembalap Ducati itu selisih delapan poin.

Dua balapan berikutnya akan dihelat di Mugello dan Catalunya, trek yang menguntungkan skuat Borgo Panigale, tetapi tidak bagi Marquez.

Pun begitu, Dovizioso mengatakan, menang di kedua lintasan tersebut tidak akan cukup. Ducati harus menemukan cara agar tetap dapat membayangi Marquez di kejuaraan, bahkan ketika pembalap Honda ini terjatuh.

“Kedua sirkuit [Mugello dan Catalunya] bakal sangat penting, karena bisa menjadi trek yang bagus untuk kami. Namun, bukan ini intinya,” ucap pembalap berusia 33 tahun itu.

“Saya tidak berpikir itu akan menentukan kejuaraan. Masih ada banyak poin diperebutkan dan kami harus menemukan sesuatu.

“Jika kami dapat sedikit meningkat, kami punya peluang untuk bertarung. Jika Anda tidak punya peluang, Anda bisa berdoa agar pembalap lain membuat kesalahan – [tetapi] ini bukan cara untuk memenangi kejuaraan.

“Pastinya, kami akan kompetitif di Mugello dan pergi ke sana dengan tiga hasil balapan yang baik dari Ducati. [Finis] kedua, ketiga, keempat [di Le Mans] sangat positif, namun kami harus menemukan sesuatu.”

Ditanya di mana ia dan paket Desmosedici GP19 perlu ditingkatkan, Dovizioso tak menjawab secara spesifik.

“Kami butuh kecepatan,” tandasnya.

“Ketika saya punya kecepatan, saya bisa mengelola banyak hal. Ketika saya juga lebih lambat 0,2 detik, maka semuanya menjadi masalah.

“Setiap pembalap dan motor memiliki karakteristik berbeda. Namun, bagi saya, hal penting adalah kecepatan. Tidak terlalu penting di tikungan bagian mana.”

10