Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Andrea Dovizioso: M1 Harus Dikendarai dengan Cara Khusus

Andrea Dovizioso mengakhiri balapan perdananya sebagai rider Petronas Yamaha SRT di posisi terakhir, namun ia yakin GP San Marino sangat berguna baginya untuk mengambil langkah maju dengan M1.

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Gold and Goose / Motorsport Images

Debut Andrea Dovizioso dalam balutan wearpack Petronas Yamaha SRT berakhir jauh tak ideal. Melihat dream team yang terbentuk oleh kehadirannya dan Valentino Rossi di Grand Prix (GP) San Marini tentu mengesankan. Kendati hasilnya mengecewakan, Dovi tidak terkejut dirinya finis terakhir.

Runner-up tiga kali MotoGP (2017-2019) itu menyelesaikan balapan di posisi ke-21. Dovizioso pun dapat long lap penalty. Terlepas dari hal tersebut, ia merasa race di Misano vital baginya untuk memahami Yamaha M1 Spec-A dengan lebih baik, seiring meningkatnya jarak tempuh.

Dovi memang tak pernah menyangkal tujuan utamanya pada lima balapan terakhir 2021 hanya untuk menyesuaikan diri dengan motor, yang jauh berbeda dari Desmosedici yang digebernya selama delapan tahun terakhir di tim utama Ducati, sambil menunggu prototipe pabrikan pada 2022.

“Lebih dari balapan, kami bisa berbicara tentang akhir pekan secara keseluruhan. Kami mengumpulkan banyak informasi. Kami memiliki banyak kesempatan untuk balapan di lintasan kering dan juga basah. Sangat penting bagi saya dan Yamaha untuk memahami banyak hal,” ujar Dovizioso.

“Balapannya bagus untuk bahan pembelajaran serta mendapatkan feedback. Sebelum race, saya tidak punya kecepatan untuk tetap bersama grup pembalap lain. Mungkin saya kehilangan setengah detik, namun tetap berada di sana.

Baca Juga:

“Kemudian saya membuat kesalahan dan harus menjalani long lap penalty, tetapi setelah itu kecepatan saya meningkat pesat dan saya lebih cepat dibandingkan saat latihan. Saya melakukan yang terbaik di dua lap terakhir karena feeling berubah selama balapan, memberi sinyal bagus di area berbeda.

“Kini saya harus mencoba menyatukan semuanya, mencoba menjelaskan semua yang saya rasakan (di motor) kepada tim. Pada titik itu saya dapat mencoba memanfaatkan potensi motor dengan lebih baik,” rider 35 tahun itu menjelaskan.

Banyak pembalap yang telah berjuang memaksimalkan motor yang sama sepanjang MotoGP musim ini: dari Franco Morbidelli hingga penggantinya, Cal Crutchlow, Jake Dixon dan Garett Gerloff. Oleh karena itu, Dovizioso ditanya apakah dirinya sudah menemukan gambaran tentang masalah tersebut.

“Saya pikir sesuatu yang cukup normal. Saya tidak tahu seberapa berbedanya jika dibandingkan dengan motor pabrikan. Selain itu, cuma Fabio (Quartararo) yang menurut saya sukses melakukan hal-hal hebat saat ini dengan Yamaha,” Dovizioso menuturkan.

“Namun ini adalah sesuatu yang terlalu jauh dari saya sekarang. Motor (M1) saya istimewa, memiliki beberapa aspek yang menguntungkan, tetapi harus dikendarai dengan cara khusus. Saya perlu waktu untuk beradaptasi dan memahami semuanya dengan benar.

“Kecenderungannya saat pengereman agak aneh, tetapi juga fakta bahwa itu meningkat di bagian akhir race. Inilah mengapa sangat penting untuk mencoba memahami semuanya sebaik mungkin: Saya dapat banyak feedback, tetapi saya masih belum cukup tahu motornya.

“Selama balapan, kendati ada beberapa momen ketika saya merasa nyaman dengan motor, tetapi saya tak bisa memanfaatkan potensinya. Jadi saya pikir penting untuk memahami mengapa hal-hal tertentu terjadi,” pembalap asal Italia itu mengungkapkan.   

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Andrea Dovizioso, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

29

Lalu Dovi menjelaskan lebih detail tentang apa yang dimaksudnya dengan mengatakan bahwa M1 harus dikendari dengan cara yang khusus. Ia lantas merujuk pada apa yang dilakukan oleh Fabio Quartararo, pembalap terbaik Yamaha saat ini.

“Lihat cara Fabio mengendarainya: Anda harus mengerem dengan sangat dalam dan mengambil banyak kecepatan saat masuk di tengah tikungan. Itulah satu-satunya cara untuk memaksimalkan potensinya, sebab hal tersebut yang memang dibutuhkan,” ucap Dovi.

“Ini khusus, dengan motor MotoGP lain Anda harus mengemudi secara berbeda. Mungkin Suzuki (GSX-RR) mendekati, namun dengan yang lain tidak sama.”

Pada Selasa-Rabu (21-22/9/2021) ini akan ada tes resmi MotoGP selama dua hari di Misano. Tentu saja ini akan sangat berguna bagi Dovizioso untuk melanjutkan dan mempercepat proses pembelajarannya.

“Jelas, cara terbaik untuk melakukan tes adalah setelah balapan. Jika Anda memiliki hal-hal baru untuk dicoba atau Anda berada dalam kondisi sama seperti saya, harus beradaptasi untuk mengeluarkan potensi motor, maka itu sempurna.

“Ada satu hari untuk istirahat, lalu dua hari tersedia (untuk tes) jika cuaca bagus. Saya pikir utamanya adalah pembalap yang harus menyesuaikan diri dengan motor, namun tim juga perlu pandai membantu Anda,” kata Dovizioso menyimpulkan.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Dukung Mario Suryo Aji Raih Kesuksesan
Artikel berikutnya Taktik Towing Marc Marquez Tuai Kritikan dari Joan Mir

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia