Dovizioso: Marquez kehilangan kontrol
Marc Marquez terjatuh di Circuit of The Americas (COTA), Austin menunjukkan bahwa ia tak selalu memegang kendali. Hal ini dicetuskan Andrea Dovizioso.
Andrea Dovizioso, Ducati Team, Marc Marquez, Repsol Honda Team, Press Conference
Gold and Goose / Motorsport Images
Sang juara dunia bertahan membuka musim 2019 nyaris sempurna. Podium kedua di Qatar dan mendominasi Argentina, serta berpeluang besar menorehkan rekor tujuh kemenangan beruntun di Amerika.
Tetapi pembalap Honda itu malah tersungkur di Tikungan 12 pada Lap 9, ketika telah unggul hampir empat detik. Marquez pun kehilangan puncak klasemen sementara.
Dovizioso berpendapat, kesalahan The Baby Alien berdampak baik untuk kejuaraan, yang mana rivalnya tersebut masih memiliki kelemahan.
“Ada positif dan negatif dari akhir pekan ini, namun saya kira pada akhirnya lebih positif,” ucap DesmoDovi, kini memimpin klasemen sementara dengan keunggulan tiga poin atas Valentino Rossi.
“Selain menjadi yang pertama di kejuaraan, menurut saya, Marc jatuh itu menunjukkan dia tidak memegang kendali dalam segalanya. Sebagian besar waktu ya, tetapi tidak setiap waktu.
“Ini positif bagi kami karena dalam dua balapan pertama dia melakukan sesuatu yang gila. Dia sangat cepat. Ini benar-benar positif untuk kejuaraan.”
Pembalap Ducati itu lalu melanjutkan, kegagalan finis Marquez juga konfirmasi akan perebutan gelar juara yang terbuka lebar. Tak lagi seorang diri melawan The Baby Alien, melainkan kini ada sosok Alex Rins.
“Yang negatif adalah, kejuaraan ini berbeda. Saya kira pikir Suzuki dan (Alex) Rins akan bertarung untuk kejuaraan, begitu pula Valentino dan Marc,” tuturnya.
“Ketiga pembalap ini ditambah saya. Menurut saya, kami punya peluang yang sangat besar untuk bertarung demi kejuaraan.
“Juga beberapa pembalap lain, namun saat ini menunjukkan itu. Tidak seperti dalam beberapa tahun terakhir di mana hanya saya yang melawan Marc di akhir kejuaraan.”
Dovizioso start dari grid ke-13 di Austin dan berhasil finis keempat, walau sempat tertahan cukup lama di belakang pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli.
“Saya start sangat bagus, dalam benak saya jelas, saya melakukan semua yang saya inginkan. Saya menempatkan diri pada posisi sempurna, saya menyalip dua pembalap di lap pertama,” kenangnya.
“Saya terpaut jauh setelah tiga atau empat lap karena saya kehilangan feeling. Saya hampir jatuh di Tikungan 10. Saya (juga) tidak kencang di tikungan cepat.
“Saya kehilangan kecepatan pada saat itu, karena setelah momen yang sangat buruk di mana saya kehilangan banyak waktu. Saya tenang dan saya mencoba (bertahan) dengan Morbidelli untuk memahami di mana saya harus lebih baik.
“Saya masih terlalu lambat di tikungan cepat, namun di beberapa tempat, saya sangat kencang. Ketika saya melihat kesempatan, saya menyalip dia dan mulai membuat ritme yang baik. Pada saat itu, saya seperti pembalap tercepat dan ini bagian positif dari balapan.
“Saya kehilangan terlalu banyak waktu dalam empat lap. Ini buruk. Tapi pada akhirnya, kecepatan saya bagus. Juga ketika ban habis dan saya melihat Jack (Miller) sedikit melambat, saya mencoba menekan 100% sampai akhir.
“Sayangnya, saya tidak bisa mengejar dia pada setengah lap sebelumnya. Namun, kami harus senang (dengan hasil finis keempat ini).”
Laporan tambahan oleh Charles Bradley
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments