Dovizioso tak minta team order Ducati di Sepang
Andrea Dovizioso mengungkapkan, bahwa ia tak meminta Ducati menerapkan team order di Sepang, untuk menjaga peluang dalam perebutan gelar juara MotoGP.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Kemenangan keenam Dovizioso pada Minggu [29/10], membuat penentuan titel ditentukan pada seri pamungkas Valencia, walaupun pembalap Italia itu selisih 21 poin di belakang Marc Marquez.
Dovizioso meraih kemenangan di Sepang setelah menyalip rekan setim Jorge Lorenzo yang melebar dan hampir terjatuh di Tikungan 15, serta pada empat lap terakhir.
Lorenzo sendiri sebelumnya mendapat instruksi pada dashboard – Suggested Mapping 8 – untuk memberi jalan kepada Dovizioso. Walaupun ia mengklaim tidak melihatnya dan baru menyadarinya di parc ferme usai balapan.
Namun, Dovizioso menegaskan, tidak ada pertemuan sebelum balapan perihal diskusi taktik tim. Ia justru mengatakan, memang akan menyalip Lorenzo untuk merebut kemenangan.
“Saya tidak tahu apa-apa tentang ini [pesan dashboard], karena saya bukan pembalap politik. Saya bukan orang yang berbicara dengan bos tentang hal-hal ini,” ungkap Dovizioso.
“Saya seorang olahragawan dan kemenangan harus diraih di trek. Saya tidak meminta Ducati untuk apapun.
“Jika itu [team order] terjadi, saya tidak tahu. Tapi dalam kasus ini, itu adalah keputusan Ducati. Mungkin saya tidak biasa atau bahkan bodoh, karena saya adalah seseorang yang tidak mencari untuk hal-hal ini.
“Kami tidak mengadakan pertemuan [tentang team order]. Saya hanya berkonsentrasi untuk meraup 25 poin dalam kondisi apapun yang kami hadapi.”
Pembalap berjuluk DesmoDovi itu lalu menambahkan, bahwa ia tak menyangka Lorenzo akan tampil kuat di lintasan basah. Akan tetapi, Dovizioso menganggap akan memiliki kecepatan untuk menyalip sang rekan setim, bahkan jika Lorenzo tidak membuat kesalahan.
“Itu lebih sulit dari yang diperkirakan [untuk menang], karena Jorge berkendara sangat baik dan bagian depan sangat mudah untuk terkunci,” tuturnya.
“Saya bertahan di belakang untuk mencoba tidak mengambil risiko, karena saya tahu punya waktu untuk melakukannya [menyalip] tanpa mempertaruhkan terlalu banyak.
“Pada jarak tiga perempat, Jorge mencoba membuat gap. Tapi saya tahu bisa lebih kencang dari dia. Dan pada akhirnya, saya rasa dia tidak ingin melakukan sesuatu yang gila.
“Dia terkunci pada bagian depan dan hampir terjatuh. Jadi, dengan kejuaraan masih terbuka kami tidak bertarung.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments