Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Dua Legenda Australia Bicara soal Remy Gardner

Keberhasilan Remy Gardner menembus MotoGP mulai 2022 disambut antusias sang ayah, Wayne Gardner, dan legenda balap motor Australia lainnya, Mick Doohan.

Mike Doohan, Graeme Crosby, Colin Edwards, Wayne Gardner, Wil Hartog

Gold and Goose / Motorsport Images

Remy Gardner (Red Bull KTM Ajo) yang musim ini turun di Moto2 akan memperkuat Tech3 KTM Factory Racing di Kejuaraan Dunia MotoGP mulai 2022.

Kabar tentang resminya Remy Gardner naik ke MotoGP, Rabu (2/6/2021), langsung disambut antusias oleh dua legenda balap motor Australia, Wayne Gardner yang tak lain ayah Remy, dan Mick Doohan.

Dengan resminya Gardner ke MotoGP mulai musim depan, ia akan menjadi pembalap Australia terkini yang bergabung ke kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor tersebut.

Dengan demikian, Gardner akan mendampungi Jack Miller (Ducati Lenovo) – yang turun di MotoGP sejak 2015 – sebagai dua pembalap Australia di kelas premier tahun depan.

Sebagai ayah, Wayne Gardner tentu berperan besar atas terwujudnya mimpi putranya. Juara dunia kelas 500cc (diganti MotoGP sejak 2002) 1987 itu mengaku sudah tidak sabar ingin segera menyaksikan putranya turun di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor.

 

“Remy sudah membuktikan sendiri bila dirinya memiliki kecepatan dan kontrol brilian. Ia berkembang pesat dalam 12 bulan terakhir atau lebih,” ucap Wayne, pembalap Australia pertama yang menjadi kampiun kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.  

“Ia kini bersama tim hebat bersama Aki Ajo dan KTM, serta Red Bull. Jadi, saya dan Anda semua bisa mengerti mengapa torehan Remy begitu impresif.”

Remy Gardner, 23 tahun, memulai karier balap internasionalnya dengan turun di FIM CEV Moto3 Junior World Championship pada 2012 sampai 2014. Torehannya terbilang biasa dengan peringkat terbaik kesembilan klasemen akhir 2014.

Masih di 2014, ia sempat turun tiga kali di Kejuaraan Dunia Moto3 bersama Kalex KTM. Setahun berikutnya, Remy Gardner turun semusim penuh bersama Mahindra.

Berlaga di Moto2 sejak 2016, hasil terbaik Remy Gardner sejauh ini adalah peringkat keenam pada musim lalu. Torehan terbaiknya adalah memenangi balapan terakhir di Portugal, dua kali podium ketiga (Styria dan Eropa) serta sekali P2 di Prancis.

Red Bull KTM Ajo kemudian menariknya mulai Moto2 2021 ini. Hasilnya memang impresif. Posisi finis terburuk Remy Gardner dari enam balapan yang sudah digelar, hanyalah P4. Ia sekali finis P3 (Portugal), tiga kali P2 (Qatar, Doha, Prancis), dan satu kali menang (Italia).

Dua fastest lap (Qatar dan Prancis) serta satu pole position melengkapi performa impresif Remy Gardner pada awal musim yang membuatnya memimpin klasemen dengan unggul hanya enam poin atas peringkat kedua yang ditempati rekan setimnya, Raul Fernandez.

Baca Juga:

“Remy sangat berbakat dan memiliki masa depan bagus. Saya selalu mendukung semua kegiatan yang dilakukannya, dari bermain gitar, mengutak-atik mesin mobil maupun motor, skateboarding, surfing…ia anak berbakat di banyak bidang,” ucap Wayne Gardner.

Wayne Gardner pun mengakui jika dalam beberapa tahun terakhir ia dan Remy kesulitan mencari tim yang bagus dengan motor kompetitif. Bergabung dengan KTM dan Aki Ajo dinilai sudah sangat tepat.  

“Kepastian Remy ke MotoGP jelas bagus untuk Australia. Balap belum dikenal di negara kami sampai saya menjadi juara dunia. Kini, kami memiliki trek sangat bagus di Australia, yang dibangun berkat saya juara,” tutur Wayne Gardner.

“Lalu, muncul Mick (Doohan) dan Casey (Stoner). Saya bangga balap makin digemari di Australia. Senang juga melihat apa yang dilakukan Jack (Miller) sejauh ini.”

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Setelah Wayne Gardner menjadi kampiun kelas 500cc 1987, nama Australia kian dikenal di balap motor dunia setelah Mick Doohan menyabet lima gelar beruntun di kelas yang sama pada 1994-1998. Casey Stoner kemudian menjadi kampiun MotoGP pada 2007 dan 2011.

“Naiknya Remy ke MotoGP tentu berita fantastis, namun saya kira itu wajar bila melihat performanya. Remy mampu melakukan semua yang dibutuhkan untuk menjadi pembalap MotoGP,” ucap Doohan, yang seperti Gardner menjadi juara dunia bersama Honda.

“Caranya melakukan overtake di Mugello lalu benar-benar impresif. Saya kira ia memiliki potensi besar di atas motor MotoGP nanti.”

Lewat media sosial, Wayne Gardner juga menyebut bila bentuk postur, berat badan, dan gaya balap Remy akan cocok dengan motor MotoGP.

“KTM juga semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, ini waktu yang tepat untuk bergabung dengan mereka. Herve Poncharal dan Tech3 telah berpengalaman membawa banyak pembalap muda menjadi top,” kata Mick Doohan lagi.

“Yang pasti, saya sangat senang ada pembalap Australia selain Jack Miller yang akan turun di MotoGP tahun depan. Saya melihat Remy berkembang sangat pesat. Ia tipe pembalap yang berbeda: mampu menikmati lomba, sangat tenang di atas motor, dan sangat perhitungan.”  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Warm Up, Marquez dan Airbag Nyaris Kacaukan Akhir Pekan Binder
Artikel berikutnya MotoGP Sudah 'Mengerikan', Marquez Minta Top Speed Dibatasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia