Dua Poin Lagi, Aprilia Kehilangan Konsesi MotoGP

Torehan kemenangan bersejarah Aleix Espargaro di Grand Prix Argentina menambah perolehan konsesi menjadi empat poin bagi pabrikan Aprilia.

Dua Poin Lagi, Aprilia Kehilangan Konsesi MotoGP

Dalam upaya menyeimbangkan level kekuatan tim-tim, Asosiasi Pabrikan MotoGP (MSMA) memperkenalkan sistem konsesi pada 2015 dan diterapkan musim 2016.

Ini memberikan keuntungan dalam hal jatah sembilan mesin semusim, tidak terkena pembekuan pengembangan mesin (engine freeze), jumlah wildcard sebanyak enam, hingga pembalap pabrikan diperbolehkan ikut tes resmi.

Konsesi sendiri diberikan kepada pabrikan yang belum berhasil meraih kemenangan atau podium, memungkinkan mereka dalam mengejar ketinggalan atau setidaknya bisa mengimbangi level performa Yamaha, Honda, Ducati dan Suzuki yang sudah mapan.

Saat ini, Aprilia merupakan satu-satunya pabrikan yang masih memiliki konsesi. KTM telah kehilangan hak istimewa sejak awal musim 2021, menyusul raihan apik sepanjang 2020.

Adapun, sistem konsesi memberikan tiga (3) poin untuk torehan kemenangan, dua (2) poin atas raihan podium kedua serta satu (1) poin lewat keberhasilan finis ketiga.

Jika sebuah pabrikan mengantongi enam (6) poin konsesi, apakah itu balapan kering atau basah, mereka akan kehilangan konsesi pada musim berikutnya. Perlu diketahui bahwa poin konsesi yang dikumpulkan itu memiliki validitas selama dua tahun. 

Aleix Espargaro mempersembahkan kemenangan perdana untuk Aprilia Racing di Grand Prix Argentina 2022

Aleix Espargaro mempersembahkan kemenangan perdana untuk Aprilia Racing di Grand Prix Argentina 2022

Foto oleh: MotoGP

Pada 2020, Komisi Grand Prix mengubah aturan sistem konsesi. Perubahan ini adalah konsekuensi dari berkurangnya jumlah balapan karena pandemi Covid-19. Alokasi mesin untuk non-konsesi dari tujuh menjadi lima. Sedangkan konsesi mendapatkan tujuh, yang sebelumnya sembilan.

Kemudian, beberapa hal yang diubah, antara lain bahwa selama musim 2020, konsesi hanya bisa hilang, tetapi tidak bisa diperoleh.

Regulasi saat ini berlaku untuk waktu hilangnya konsesi. Artinya, semua poin konsesi yang diperoleh selama 2020 oleh pabrikan akan memiliki validitas selama dua tahun.

Tahun lalu, Aprilia mendapat satu poin konsesi lewat raihan podium ketiga Aleix Espargaro dalam seri MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone. Berkat kemenangan Espargaro di Termas de Rio Hondo akhir pekan lalu, Aprilia kini mengumpulkan empat poin konsesi.

Jika pabrikan Noale mendapatkan dua poin sebelum 23 Agustus 2023 — dua tahun setelah podium ketiga di Silverstone 2021  — maka mereka akan kehilangan hak istimewa pada 2023. Dengan catatan dua poin itu didapatkan musim ini. Atau kehilangan konsesi pada 2024, jika terjadi tahun depan.

Melihat kinerja gemilang RS-GP, ditambah performa impresif Espargaro, Aprilia jelas berpotensi besar untuk kembali menapaki podium atau menang balapan. Apalagi, MotoGP 2022 masih menyisakan 18 seri. Banyak kemungkinan yang tersaji bagi skuad Italia untuk menambah kesuksesan.

Beberapa waktu lalu, CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengatakan bahwa konsesi telah memberikan manfaat bagi pabrikan yang kurang berhasil. Dibuktikan keefektifannya dalam beberapa kesempatan.

“Ducati adalah pabrikan pertama yang mendapat keuntungan dari ini,” tutur pria Spanyol itu.

“Saya ingat dengan jelas saat mereka kehilangan konsesi. Kemudian Suzuki dan KTM. Dan hari ini semua motor dari pabrikan ini berjuang untuk balapan balapan.”

Baca Juga:

Jelang putaran pertama GP Qatar lalu, Ezpeleta merasa yakin bahwa giliran Aprilia yang bakal mengikuti jejak rival-rivalnya dalam hal kehilangan konsesi.

“Saya kira begitu,” ucap Ezpeleta mengomentari peluang kemenangan Aprilia.

“(Konsesi) Aprilia akan hilang tahun ini. Itu akan fantastis karena itu berarti semua pabrikan akan berada di posisi yang sama.

“Tentu saja, satu produsen ban dan rangkaian elektronik (ECU Magneti Marelli) memainkan peran mereka.

“Tapi kita tidak boleh melupakan kemurahan hati Honda dan Yamaha. Mereka menyerahkan keunggulan yang mereka peroleh sebelumnya agar pabrikan lain bisa lebih kompetitif.”

dibagikan
komentar

Masukan Penonton untuk Penyelenggara MotoGP Indonesia

Santi Hernandez: Marc Marquez Kembali Bukan untuk Titel MotoGP