Ducati belum siap bertarung untuk titel MotoGP

Usai menggaet lima kali juara dunia Jorge Lorenzo dari Yamaha, Ducati memasuki musim baru dengan harapan melanjutkan hasil pada 2016 – dua kemenangan dan bertarung di kejuaraan untuk pertama kalinya sejak 2007 silam.

Namun, transisi Lorenzo rupanya berjalan lebih sulit dari yang diduga. Pembalap berusia 30 tahun itu masih membutuhkan proses adaptasi di atas motor Desmosedici GP.

Dalam wawancara kepada jaringan televisi Spanyol, Movistar, Dall’Igna mengatakan Ducati mungkin menurunkan target mengalahkan rival Honda dan Yamaha. Tapi ia memuji para pembalap usai menjalani tes pramusim.

“Target kami setelah merekrut Jorge adalah bertarung untuk kejuaraan dunia. Sudah jelas bahwa pada saat ini kami belum siap melakukannya, tapi kami punya solusi untuk mengurangi masalah yang dimiliki,” ucapnya.

“Kami puas dengan kerja pengembangan Dovizioso di pramusim ini. Saya pikir, terutama di Sepang dan Qatar, dia memberikan masukan berharga untuk mengembangkan motor.

“Dalam kasus Jorge, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tapi saya senang dengan apa yang telah kami capai bersama.”

Kesulitan Lorenzo dianggap normal

Dall’Igna sebelumnya bekerja dengan Lorenzo di kelas 125cc dan 250cc saat memperkuat tim Derbi dan Aprilia. Sosok pria Italia itulah yang membuat sang pembalap yakin untuk pindah ke Ducati musim lalu.

“Lorenzo melakukan pekerjaan sulit. Selalu sulit berganti motor, terutama jika Anda selalu dengan orang yang sama. Itu normal bahwa kami menghadapi beberapa kesulitan,” tutur Dall’Igna.

“Saya telah mengenal Jorge sejak dia masih kecil dan dia telah dewasa. Dia tahu apa yang dia inginkan dan apa yang bisa dia dapatkan.

“Tapi karakter pada hatinya tetap sama – dan saya senang itu tetap seperti saat ini.”