Ducati lambat mengembangkan motor
Para rival membuat lebih banyak kemajuan, sebaliknya Ducati lambat mengembangkan motor sepanjang MotoGP 2019. Andrea Dovizioso mengakuinya.
Andrea Dovizioso, Ducati Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Membuka musim baru dengan kemenangan di Qatar, namun DesmoDovi lalu tak berdaya menghadapi Marc Marquez. Jika sang pembalap Repsol Honda berhasil memenangi empat dari enam balapan terakhir, maka Dovizioso harus puas podium.
Kejuaraan memang masih menyisakan 10 seri, peluang bagi Dovizioso untuk memangkas selisih poin. Pun demikian, jelas dibutuhkan keras keras. Belum lagi ada rival lain yang mengancam, seperti Suzuki serta duo Yamaha: Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
“Bukannya motor kami belum cukup berkembang, itu karena kompetisi telah berkembang lebih dari Ducati,” beber Dovizioso kdalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com.
“Paket Honda dan Marquez lebih kuat; pembalap Suzuki telah membuat kemajuan dan motor mereka juga meningkat; Yamaha lebih kompetitif dari tahun lalu. Dengan semua pembalap terampil di MotoGP saat ini kejuaraan lebih rumit.
“Jadi, alih-alih lebih kuat dalam pertarungan kami dengan Marc, kami menemukan diri kami dalam situasi di mana kami kesulitan. Marquez bertarung untuk menang di setiap balapan dan ada juga pembalap yang seringkali lebih kencang dari kami.”
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa menikung merupakan kelemahan utama Desmosedici GP. Usai balapan Sachsenring, Dovizioso bahkan tak sungkan menyebut skuat Borgo Panigale terlalu lambat di tengah tikungan.
Ditanya mengapa Honda dapat mengatasi masalah tenaga motor, sedangkan Ducati masih sulit menikung, Dovizioso menjawab: “Secara teknis jauh lebih mudah mendapatkan kekuatan, karena membuat kemajuan dengan menikung adalah kombinasi banyak hal, tidak ada resep yang sempurna.
“Meningkatkan kekuatan adalah hal yang berbeda, lebih mudah.”
Pembalap Italia itu kemudian mengatakan, Marquez berkendara lebih baik dalam tiga musim terakhir.
“Marc adalah pembalap yang sangat kuat, yang juga tidak pernah berhenti belajar. Dia tidak mengalami pasang surut dan seorang pembalap yang selalu meningkat, tidak pernah mengalami kemunduran. Dia selalu berada di tempat dia berada atau menjadi lebih baik,” papar Dovizioso.
“Hampir semua dari mereka akan mundur ke belakang. Sebagian besar pembalap mengalami pasang surut. Namun pembalap yang baik, yang pintar, mungkin lebih atau kurang meningkat, tidak pernah mengalami kemunduran.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments