Ducati: Pecco Bagnaia Tidak Suka Bantuan
Team Manager Ducati, Davide Tardozzi, mengatakan bahwa Francesco “Pecco” Bagnaia tak menyukai bantuan apa pun dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Team order menjadi topik hangat pada beberapa balapan terakhir. Hal ini menyusul kebangkitan Bagnaia yang berhasil memangkas selisih dari 91 poin dan sekarang berjarak 18 poin di belakang Fabio Quartararo.
Isu soal bakal adanya bantuan makin menguat dengan keberhasilan Marco Bezzecchi mengklaim pole position, menegaskan dominasi baris depan starting grid yang diisi oleh tiga motor Desmosedici GP.
Selain itu, sudah bukan rahasia umum Bezz serta Pecco berteman baik. Mengingat keduanya tergabung dalam VR46 Riders Academy. Belum lagi fakta bahwa Mooney VR46 Racing Team adalah tim satelit Ducati.
Pablo Nieto selaku Team Manager sebelumnya berkata pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk memberikan bantuan kepada Bagnaia, yang sedang bertarung sengit melawan Quartararo.
“Kami dari Akademi. Kami memiliki empat pembalap di MotoGP. Impian kami dari Akademi adalah mencoba memenangi kejuaraan dunia. Sekarang kami bertarung memperebutkan gelar juara dengan Pecco,” ucapnya mengutip MotoGP.com.
“Jadi, tentu saja jika kami dapat membantu Pecco, kami akan melakukannya. Tapi ini sulit untuk mengelola situasi itu. Karena mungkin juga kami sedang berjuang untuk kemenangan. Jadi sangat sulit untuk memahami apa yang bisa kami lakukan.”
Team Manager Ducati, Davide Tardozzi
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Tardozzi kemudian dimintai pendapatnya tentang komentar Nieto. Apakah sekiranya pabrikan Borgo Panigale mengaktifkan mode team order di MotoGP Thailand, Minggu (2/10/02022) hari ini.
Pria asal Italia menuturkan, Bagnaia perlu melakukan balapannya sendiri, yakni masuk dalam leading group dan berada di depan para rival-rivalnya saat perlombaan.
“Pecco tidak suka bantuan. Sesuatu yang mungkin bisa terjadi pada penghujung kejuaraan, di balapan terakhir Valencia. Tetapi Pecco memberi tahu kami beberapa kali bahwa dia tidak suka bantuan apa pun,” kata Tardozzi.
“Dia ingin memenangi kejuaraan dengan kekuatan dan kecepatannya.”
Disinggung apakah mengharapkan bantuan dari tim-tim satelit Ducati lainnya, seperti Pramac Racing atau Gresini Racing, Tardozzi mengatakan, itu semua kembali pada keputusan masing-masing.
“Kami percaya pada kecerdasan para pembalap Ducati. Kami tahu bahwa pembalap Ducati tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
“Saya pikir kami tidak perlu mengatakan apa-apa kepada para pembalap Ducati (lainnya), karena mereka tahu apa yang harus mereka lakukan sendiri.”
Lantas, bagaimana strategi Ducati untuk menghadapi MotoGP Thailand? Tardozzi menjawab, timnya perlu melihat akan seperti apa kondisi cuaca saat perlombaan. Jika hujan, maka rider-rider lain berpeluang menang.
Tak lupa, Tardozzi turut menyoroti kekuatan race pace Quartararo ketika melakoni sesi latihan bebas keempat, serta ancaman yang mungkin datang dari Marc Marquez.
“Kami harus melihat cuaca besok (Minggu). Karena jika hujan, saya yakin banyak pembalap yang akan bersaing memperebutkan juara atau podium, terutama Marc Marquez,” tuturnya.
“Tapi pada akhirnya, kami sangat menghormati Fabio. Kami tahu bahwa dia ada di baris kedua dan salah satu orang yang harus dikalahkan besok. Dia menunjukkan race pace yang sangat cepat di FP4.
“Jadi, itu tidak akan mudah, tetapi kami sangat senang memiliki begitu banyak pembalap Ducati di depannya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments