Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ducati Sebut Dovizioso Tak Mampu Beradaptasi

Kegagalan Andrea Dovizioso merebut titel juara dunia MotoGP 2020 seiring dengan absennya Marc Marquez tentu membuat Ducati kecewa. Setelah mengevaluasi, tim tersebut menemukan penyebab buruknya performa pembalap Italia itu musim lalu.

Andrea Dovizioso, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Harapan pabrikan Italia tersebut sempat melambung ketika mengetahui Marquez menepi dari lintasan sejak awal musim karena patah lengan kanan.

Ekspektasi Ducati, jalan Dovizioso membawa pulang trofi juara dunia terbuka lebar. Pasalnya, selama tiga tahun beruntun, ia mampu memberi perlawanan kepada pembalap Repsol Honda tersebut meski akhirnya menyerah dan harus puas sebagai runner-up.

Namun, fakta berkata lain. Pembalap 34 tahun tersebut mengalami kesulitan meski akhirnya berhasil menghuni  empat besar, berkat finis di urutan keenam dalam balapan penutup GP Portugal.

Rapor rekan setim Dovizioso, Danilo Petrucci, lebih buruk di mana mengakhiri seri MotoGP lalu di peringkat ke-12.

Tentu saja pencapaian itu tidak cukup bagi pemegang juara konstruktor MotoGP 2020. Manager tim, Davide Tardozzi, mengemukakan analisisnya terkait kinerja Dovizioso.

“Tentang Dovi, saya kira semua orang mengharapkan dia bertarung untuk titel juara dunia. Dia tidak bisa menemukan dan menyesuaikan gaya balapnya dengan ban belakang yang baru,” katanya kepada motogp.com.

“Dia hanya bisa mengontrol masalah ini di beberapa balapan. Berada di posisi keempat dalam Kejuaraan Dunia tidak cukup karena pembalap, motor dan tim didesain bisa bersaing untuk titel, seperti yang dilakukan selama tiga tahun terakhir. Tapi kami tidak bisa.”

Baca Juga:

Kendati demikian, pria 61 tahun tersebut tak menyalahkan Dovizioso dan Petrucci sepenuhnya.

“Masalah terbesar kami adalah kami tidak bisa menyetel ban belakang baru Michelin dengan motor, yang membuat para pembalap sangat menderita,” ujarnya.

Tardozzi kini menatap musim depan dengan optimistis dengan kehadiran dua pembalap baru, Jack Miller dan Francesco Bagnaia. Setelah menuntaskan tes di Misano, Ducati menemukan solusi sekaligus dapat menyusun rencana ke depan.

“Tak mampu bersaing untuk juara dunia, membuat kami banyak berpikir soal musim depan. Kami telah menyelesaikan tes di Misano dengan Michele Pirro. Kami sangat fokus untuk musim 2021. Kami ingin  kembali ke puncak,” ia menjelaskan.

“Kami harus lebih baik memanfaatkan kekuatan terbesar kami, akselerasi, untuk memaksimalkan potensi mesin. Sangat penting menyelesaikan masalah yang kami alami bertahun-tahun, yakni saat membelok.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Klaim Quartararo Belum Punya Mental Juara
Artikel berikutnya Melandri: Dovizioso Seharusnya Diperlakukan Layaknya Juara Dunia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia