Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ducati Tak Lagi Dominan di Trek Lurus

Prinsipal Ducati, Luigi Dall’Igna, mengatakan Desmosedici GP tak lagi dominan di trek lurus menyusul pengembangan yang dilakukan pabrikan lain.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Selama bertahun-tahun, Ducati menjadi motor yang sangat menakutkan terutama dalam trek lurus panjang. Tak ada yang dapat menandingi ketika bertarung dengan mereka di sektor tersebut.

Namun, sejak tahun lalu pabrikan Italia tersebut mulai fokus memperbaiki titik lemah mereka, seperti saat berada di tikungan. Merasa sudah memiliki kecepatan tertinggi yang bagus, mereka mengesampingkan hal tersebut.

Tetapi, pabrikan lain mulai berlomba untuk meningkatkan kecepatan tertinggi motor masing-masing. Hasilnya, kini Ducati tak lagi sendiri ketika berada di trek lurus, meski mereka masih memiliki keunggulan.

Kendati begitu, Dall’Igna khawatir jika pabrikan lain mulai mengimbangi kecepatan tertinggi motor Ducati Desmosedici GP. Pasalnya, itu satu-satunya senjata terbaik mereka.

“Musim lalu, performa motor kami di trek lurus sangat bagus, jadi kami tidak bekerja untuk meningkatkan itu, tetapi kami ingin meningkatkan di apa yang lebih sulit bagi kami tahun lalu, seperti di tikungan cepat misalnya,” kata Dall’Igna kepada MotoGP.com.

“Kami telah meningkatkan motor kami di area itu. Saat ini, saya percaya bahwa kami harus mendapatkan kecepatan dalam trek lurus karena pada pesaing kami telah berkembang cukup banyak.

“Kami harus menemukan celah yang kurang lebih sama seperti tahun lalu. Kami harus memikirkan apa yang bisa kami tingkatkan.

“Kami harus memberikan motor terbaik kepada para pembalap karena tujuannya adalah memenangi kejuaraan. Itu tidak mudah, tapi saya pikir kami bisa menemukannya.”

Baca Juga:

Kesulitan yang dialami skuad Borgo Panigale pada awal musim MotoGP 2022 diakui Luigi Dall’igna karena timnya tak menjalani tes dengan baik.

Selain itu, banyaknya material yang harus dicoba membuat para pembalap dan insinyur mereka tak bekerja dengan seharusnya.

“Awal musim sejujurnya tidak mudah. ​​Dalam tes musim dingin, yang lain lebih baik dari kami, karena mereka membuat lebih banyak kemajuan daripada kami,” ujarnya.

“Kami memiliki banyak perkembangan, mungkin terlalu banyak. Kami harus melakukan analisis selama tes musim dingin. Kami memiliki beberapa masalah sehingga kami tidak menyelesaikan pekerjaan kami dengan baik selama tes.”

Masalah terbaru yang dihadapi Ducati adalah kurangnya daya cengkeram pada ban depan, sehingga tak memungkinkan pembalapnya melakukan pengereman keras.

Memahami model mesin baru yang digunakan oleh Francesco Bagnaia dan Jack Miller juga menjadi pekerjaan penting bagi mereka.

“Terkadang, sulit dipahami, jadi tak mudah untuk menjelaskannya! Kami tidak merasakan perbedaan dari sasis, pada fairing, untuk menemukan keseimbangan terbaik pada sistem baru motor ini,” ucapnya.

“Perbedaan motor hybrid dengan model 2022 juga tak berbeda jauh, tapi ada perubahan pada thermodynamics mesin. Itu berarti pipa dan kepala silinder bisa memiliki perbedaan kecil, untuk meningkatkan torsi atau tenaga.

“Kami mengevaluasi solusi terbaik untuk para pembalap kami.”

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aprilia Berniat Perpanjang Kontrak Pembalapnya di Mugello
Artikel berikutnya RNF Racing Janjikan Dovizioso Dukungan Penuh di Mugello

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia