Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ducati Buktikan Klaim Team Order di MotoGP 2022 Omong Kosong

Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menegaskan bahwa team order untuk membantu upaya meraih gelar MotoGP 2022 adalah omong kosong.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Enea Bastianini, Gresini Racing MotoGP

Foto oleh: Dorna Sports

Francesco Bagnaia mengakhiri penantian 15 tahun untuk Ducati ketika ia memenangi gelar juara dunia di MotoGP Valencia, awal November lalu. Pembalap Italia itu membalikkan defisit 91 poin di pertengahan musim dengan juara 2021 Fabio Quartararo menjadi keunggulan 17 poin di akhir.

Kabarnya di bagian akhir musim, Ducati mengeluarkan instruksi kepada tujuh pembalap lainnya agar berhati-hati saat bersaing dengan Bagnaia dan tidak melakukan sesuatu yang berisiko untuk naik podium dan menang.

Di MotoGP Malaysia, Ducati dituduh menyuruh Enea Bastianini dari Gresini untuk tidak menyalip Bagnaia saat memperjuangkan kemenangan.

Ciabatti mengakui Ducati mungkin "terlalu adil" pada Bastianini dalam situasi itu. Ia juga mengatakan kepada Motorsport.com bahwa klaim team order tidak benar.

"Jelas tahun ini dalam beberapa situasi (ada kegugupa)], karena kami tahu Pecco mencoba melakukan hal yang mustahil ketika datang dari minus 91 untuk menutup celah dengan Fabio," katanya.

"Kami cukup gugup dalam beberapa situasi, di Misano dan Aragon, dan sejujurnya di Sepang.

"Tapi bagaimanapun juga, saya pikir kami menunjukkan bahwa semua team order adalah omong kosong, karena jika ada team order Jack [Miller] tidak akan berada di urutan kedua di Thailand dan Bastianini tidak akan menang di Aragon, atau tidak akan mencoba melewati Pecco di garis finis Misano, atau bahkan mencoba menantangnya di Sepang."

Baca Juga:

Bastianini akan bergabung dengan Bagnaia musim depan di skuad pabrikan Ducati. Ini akan menciptakan persaingan yang menegangkan setelah keduanya terlibat banyak pertarungan di lintasan pada 2022.

Namun, Ciabatti mengatakan bahwa situasi ini adalah sebuah "kemewahan" dan yakin akan mampu mengelola ketegangan yang mungkin timbul di antara keduanya.

"Beberapa orang mungkin berpikir kami akan memiliki situasi yang sulit untuk dikelola tahun depan," tambahnya.

Enea Bastianini, Gresini Racing Francesco Bagnaia, Ducati Team

Enea Bastianini, Gresini Racing Francesco Bagnaia, Ducati Team

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

"Saya pikir itu adalah kemewahan memiliki juara dunia dan peringkat ketiga [di klasemen] di tim Anda, Pembalap yang satu memenangi empat balapan dan yang lainnya tujuh balapan.

"Di antara mereka berdua, mereka memenangi lebih dari 50 persen Grand Prix. Saya pikir itu masalah yang bagus untuk dikelola.

"Saya pikir, saya harap, kami memiliki alat untuk mengelola situasi di mana mereka akan memiliki daya saing adil antara dua pesaing di garasi yang sama.

"Tapi, saya tidak meminta rekan satu tim untuk menjadi teman, dan situasi Pecco atau Jack saya rasa tidak bisa diulang.

"Ini adalah salah satu hubungan spesial yang muncul dari karakter kedua pembalap, dan Jack sudah ada di sana saat Pecco masih rookie. Jadi, saya pikir dia membantunya, dan dia pria yang baik.

“ Tahun depan kami akan memiliki dua pembalap yang ingin memenangi kejuaraan dunia. Saya rasa kami akan mengatur situasinya."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Formasi Kepala Kru MotoGP Usai Perpindahan Pembalap
Artikel berikutnya Pedrosa : KTM Sudah Temukan Biang Masalah di Kualifikasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia