Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Ducati telat panas, Marquez sebut dirinya beruntung

Meski belum sekalipun menang sejak paruh kedua, Marc Marquez justru merasa beruntung Ducati baru menunjukkan performa terbaiknya usai musim panas.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Tercatat sejak Ceko, Ducati memenangi tiga balapan beruntun. Namun start lambat Jorge Lorenzo, dan inkonsistensi Andrea Dovizioso, memperkenankan Marquez membangun jarak yang tampak sulit dikejar.

“Beruntungnya bagi kami, mereka [Ducati], tampil sangat sangat kuat pada paruh kedua kejuaraan,” komentar Marquez atas dominasi skuat Borgo Panigale dalam tiga balapan terakhir.

“Kami unggul 67 poin [atas Dovizioso], kami harus mengelolanya. Jika mereka memangkas lima poin tiap balapan, tidak masalah, kami akan tetap melaju.”

Marquez mengklaim RC213V miliknya merupakan paket terkuat pada awal musim, namun ia percaya Desmosedici GP18 telah melampauinya.

“Sulit untuk dimengerti, karena taman tetangga selalu lebih baik dari milik Andar. Dan ini sesuatu yang, sejak Anda tidak mengendarai motornya, Anda tidak pernah tahu,” papar Marquez.

“Tapi yang saya lihat di trek, pada paruh awal musim, empat atau lima balapan awal saya punya motor terbaik. Untuk saat ini, sepertinya Ducati, namun ini selalu menjadi kompromi antara pembalap dengan tim.

Hal serupa diungkapkan oleh Dani Pedrosa, menurutnya saat ini Desmosedci GP18 memiliki keuntungan, khususnya dalam akselerasi.

“Benar bahwa Ducati, untuk beberapa alasan, memiliki keunggulan ekstra saat ini. Motornya sangat kencang, khususnya di lintasan lurus, jelas menjadi hal penting dibanding tim lainnya,” ungkap Pedrosa.

Sementara itu, Valentino Rossi, yang sempat membela skuat Borgo Panigale pada tahun 2011-2012, mengatakan penunjukkan Gigi Dall’Igna sebagai General Manager menjadi titik awal perkembangan masif Ducati.

“Ducati telah melakukan pekerjaan hebat sejak Dall’Igna tiba. Mereka melakukan langkah maju yang seharusnya kami lakukan, saya pikir motor mereka menjadi titik referensi di grid,” tambah Rossi.

Race winner Andrea Dovizioso, Ducati Team

Race winner Andrea Dovizioso, Ducati Team

Photo by: Gold and Goose / LAT Images

 

Ketika ditanya apakah Desmosedici GP18 telah menjadi motor terbaik saat ini, Dovizioso menjawab: “Tidak ada yang benar-benar tahu, mungkin iya, mungkin tidak.

“Sangat sulit untuk mengetahui ini, karena ini selalu gabungan antara pembalap dengan motor. Pastinya kami memperbaiki situasinya, karena kami lebih kencang di trek yang tidak kami kuasai sebelumnya.

“Namun, hanya dua Ducati [yang selalu berada di depan] adalah saya dan Jorge. Sementara Ducati lainnya [privatir], terkadang mereka punya motor bagus, dan terkadang sangat menyulitkan bagi mereka.

“Jadi saya tidak tahu. Mungkin, mungkin. Saya tidak tahu.”

Laporan tambahan oleh Lena Buffa and Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Menyingkap rahasia pengembangan motor Ducati
Artikel berikutnya Makna akhir pekan Aragon bagi Ducati

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia