Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Eks Pembalap Grand Prix Minta Publik Dukung MotoGP di Mandalika

Doni Tata Pradita mengaku kagum dengan Sirkuit Mandalika. Ia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung penuh pelaksanaan MotoGP di trek tersebut, akhir Maret nanti.

Doni Tata Pradita, Toprak Razgatlioglu, Pata Yamaha with Brixx WorldSBK

Foto oleh: Mandalika Grand Prix Association (MGPA)

Pertamina Mandalika Circuit di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Indonesia, akan menjadi tuan rumah seri kedua Kejuaraan Dunia Balap Motor 2022 pada 18-20 Maret mendatang.

Saat melakoni tes pramusim kedua MotoGP selama tiga hari di Mandalika pada 11-13 Februari lalu, para pembalap, tim, dan para jurnalis menyebut sirkuit dengan panjang 4,31 km dengan 17 tikungan tersebut dengan “incomparable” alias tidak ada bandingannya.

Dari sisi layout maupun pemandangan, memang tidak ada sirkuit di dunia ini baik yang kini masuk kalender Kejuaraan Dunia Balap Motor maupun tidak, yang memiliki kemiripan dengan Mandalika.

Kembalinya Kejuaraan Dunia Balap Motor ke Indonesia setelah 25 tahun – terakhir di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, pada 1996 dan 1997 – juga disambut antusias oleh mantan pembalap Grand Prix, Doni Tata Pradita.

“Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan dunia karena akan menjadi tuan rumah MotoGP di Sirkuit Mandalika. Saya sangat antusias menantikan balapan di sini. Semua tahu, penggemar balap motor di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia,” kata Doni.

Kepada tim dari Mandalika GP Hub – salah satu program menyambut MotoGP Indonesia – Jumat (4/3/2022), Doni Tata meminta masyarakat Indonesia untuk mendukung serta menyukseskan balapan MotoGP bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia tersebut.

“Mari kita dukung dan sukseskan MotoGP di Mandalika ini agar bisa terselenggara dengan baik demi menjaga nama baik Indonesia,” ujar Doni.

Baca Juga:

Doni Tata Pradita adalah pembalap Indonesia pertama yang mampu turun penuh di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Itu terjadi saat ia turun di kelas GP250 (kelas 250cc, sejak 2010 menjadi kelas Moto2) pada 2007.

Dua musim turun di GP250, Doni Tata hingga kini masih menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang mampu merebut poin di kelas intermediate tersebut.

Doni Tata juga sempat turun di kelas Moto2 pada 2013 bersama Federal Oil Gresini Moto2 dan kembali berhasil merebut poin.

Pembalap kelahiran Sleman, Yogyakarta, 21 Januari 1990 itu juga sempat menjajal kerasnya persaingan di World Supersport (WSSP), yang hanya satu level di bawah World Superbike (WSBK), pada 2009 bersama YZF Yamaha Team dan merebut delapan poin dalam 12 race.

Pengalaman turun di berbagai sirkuit di dunia itulah sebabnya Doni Tata tahu benar bila Mandalika memiliki keunikan tersendiri dibanding trek-trek yang ada di Eropa, misalnya. Doni Tata sendiri sudah mengunjungi langsung Sirkuit Mandalika saat berlangsungnya seri terakhir WSBK 2021 pada 19-21 November lalu. Doni Tata pun menyebut bila salah satu keunggulan Mandalika tak lain pemandangan alamnya.

“Sangat antusias sekali. Sirkuit Mandalika sangat keren dengan pemandangannya, layout, dan semuanya. Masyarakat yang ramah juga menjadi nilai tersendiri,” ujar Doni Tata seraya mengaku bakal menyaksikan langsung MotoGP di Mandalika nanti.

Setelah melihat langsung Sirkuit Mandalika, Doni Tata juga mengaku ingin mencobanya di atas motor balap. “Semoga mendapat kesempatan menjajal sirkuit. Setelah vakum membalap, sekarang kita punya sirkuit internasional. Rasanya ‘gatal’ ingin ngegas lagi,” ujarnya.

Doni Tata yang kini sibuk pada bisnis dan menyalurkan hobi bermotor enduro serta aktif membina pembalap-pembalap muda di Doni Tata Racing School di Yogyakarta, juga berharap kembalinya MotoGP ke Indonesia bisa memotivasi para pembalap muda untuk terus berprestasi.

“Kita sudah memiliki Sirkuit Mandalika dan MotoGP kembali ke Indonesia. Tentunya saya berharap akan banyak pembalap potensial Indonesia yang lahir dan berprestasi di tingkat internasional,” kata Doni.

“Indonesia akan dilihat negara-negara di dunia dengan adanya MotoGP. Kita harus berbangga dan saya sendiri terkesima dengan sirkuit ini.”

Hingga saat ini, masyarakat yang ingin menyaksikan langsung MotoGP Grand Prix of Indonesia bisa membeli tiket di Mandalika GP Hub.

Penjualan tiket terbagi dalam lima kelas, yakni Premier Class (900 tiket), Deluxe Class (2.000), Festival General Admission (10.000), Standard Grand Stand (28.578) dan Premium Grandstand (22.056). Pembelian tiket juga dapat dilakukan secara online melalui https://linktr.ee/themandalikagp.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Luca Marini Tegaskan MotoGP Tetap Sama Tanpa Valentino Rossi
Artikel berikutnya Hasil FP2 MotoGP Qatar: Duo Suzuki Menggila, Marc Marquez P2

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia