Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Empat Dekade Kiprah Jorge Martinez di Grand Prix

Legenda MotoGP, Jorge Martinez, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari paddock kejuaraan dunia balap motor.

Jorge Martinez, GasGas Aspar Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

23 Mei 2022 bertepatan dengan sepak terjang Martinez yang berkiprah selama 40 tahun. Debutnya dimulai saat berlomba di Sirkuit Jarama, pada kompetisi kelas 50cc di Grand Prix Spanyol 1982 silam.

Pria yang memiliki nama panggilan Aspar itu mencuri perhatian ketika sukses menyabet gelar juara dunia kategori 80cc pada 1986. Semasa aktif membalap, dia berhasil mengoleksi 373 podium, termasuk 137 kemenangan.

“Semuanya dimulai pada 1981. Saya mengendarai Bultaco 50cc dan 125cc untuk balapan di Kejuaraan Spanyol. Saya menjuarai (kelas) 50cc dan runner-up dalam 125cc,” tuturnya mengutip MotoGP.com.

“Kami menyiapkan tim untuk Kejuaraan Dunia dengan motor Ricardo, yang sudah menandatangani kontrak dengan (tim) Kreidler. Tapi pabrikan bangkrut dan tidak dapat bersaing.

“Struktur yang kami buat dibagi untuk dua pembalap, dan petualangan dimulai di Jarama, pada 23 Mei 1982. Saya berkompetisi di sana, dan saya finis keenam pada debut saya.”

Seremoni penobatan Jorge Martinez sebagai Legenda MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada 2020

Seremoni penobatan Jorge Martinez sebagai Legenda MotoGP di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada 2020

Foto oleh: Motogp.com

Meski telah memutuskan pensiun, Martinez masih beraktivitas di kejuaraan dunia Grand Prix. Saat ini, bersama Gino Borsoi, mereka memimpin skuad GasGas Aspar Team di kelas Moto2 serta Moto3.

Pada kategori lightweight, Sergio Garcia tengah memuncaki klasemen sementara. Unggul 17 poin atas Dennis Foggia (Leopard Racing). Selain itu, rider GasGas Aspar Team lainnya, Izan Guevara, menduduki peringkat keempat.

Kemudian, dalam kelas intermediate, walau belum mencetak kemenangan musim ini, Jake Dixon sudah berhasil mengemas podium ketiga. Sedangkan rekan setim Albert Arenas meraih hasil terbaik finis kesembilan.

Baca Juga:

Saat ditanya, apa kenangan terindah yang paling diingatnya dari berkiprah sepanjang 40 tahun, Martinez sulit menyebut secara spesifik. Sebab, terlalu banyak memori menyenangkan telah dilaluinya.

“Anda tidak dapat berbicara tentang hanya satu, tiga, lima... akan ada satu juta, banyak yang luar biasa,” ucapnya.

“Di sisi olahraga, saya menikmati kemenangan besar dengan gelar hebat sebagai pembalap atau sebagai pemimpin tim.”

“Di sisi pribadi, saya diberi kesempatan untuk memiliki hubungan pribadi dengan (mendiang) Angel Nieto, dengan Ricardo Tormo, dengan pembalap yang menjadi idola saya saat itu, dengan keluarga Rabasa dan Derbi, yang banyak membantu saya.”

Lantas, apa yang diperlukan untuk terus dapat termotivasi menjalankan pekerjaan di kejuaraan dunia Grand Prix selama dua dekade?

Martinez menekankan, kuncinya pada antusiasme, gairah, pengorbanan, serta ketekunan dalam menghadapi periode mudah dan sulit.

“Anda perlu memiliki tim yang hebat di sekitar Anda, sejumlah besar orang yang percaya pada Anda, yang menemani Anda sepanjang jalan, untuk dapat bergerak maju melawan segala rintangan,” ujarnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perbedaan-Persamaan Bastianini dan Bagnaia Jelang MotoGP Italia
Artikel berikutnya Homologasi dan Geopolitik, MotoGP Finlandia 2022 Resmi Dibatalkan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia