Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bastianini Akui Sudah Dapat Motor Impian

Pembalap Esponsorama Racing, Enea Bastianini, menyebut Ducati sebagai motor impiannya sejak kecil. Ia pun termotivasi untuk melakoni debut secara maksimal.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Ducati Corse

Bastianini akan memulai musim ini sebagai rookie menggunakan Desmosedici GP19. Meski tak mendapat motor spek pabrikan, ia tetap didukung penuh Ducati.

Sebelum menjalani tes pertama di Qatar akhir pekan ini, La Bestia telah melakukan berbagai persiapan untuk membuat dirinya lebih siap menghadapi persaingan di level tertinggi.

Datang ke kelas premier dengan status juara dunia Moto2, Bastianini pun termotivasi meraih kesuksesan di MotoGP. Meski sulit, pembalap Italia itu menyadari bisa melakukan banyak hal.

“Saya tidak tinggal terlalu jauh dari Borgo Panigale, jadi saya bisa datang ke pabrikan Ducati sesering mungkin,” kata Bastianini seperti dilansir Motosan.

“Ini adalah motor yang sudah saya impikan sejak Casey Stoner mengendarainya. Sekarang saya akan balapan dengan motor ini, rasanya sungguh luar biasa.

“Saya ingin meningkatkan kemampuan berkendara. Pada musim pertama, hal terpenting adalah memahami segalanya, mulai dari metode kerja, ban dan elektronik.

“Senang rasanya jika bisa memenangi gelar Rookie of the Year, tapi persaingan antara Luca Marini, Jorge Martin dan saya bakal ketat. Kami akan melihatnya seiring berjalannya waktu.”

Baca Juga:

Baru berusia 23 tahun, Bastianini menjadi salah satu pembalap termuda di grid. Ia sendiri menyayangkan tak bisa berada satu trek dengan seluruh pembalap idolanya.

Padahal, Bastianini ingin menyerap banyak ilmu dari rider-rider pujaannya agar dirinya dapat banyak belajar, serta cepat beradaptasi di kelas premier.

“Saya sangat mengidolai Andrea Dovizioso dalam hal cara kerja dan kecepatannya. Kami beberapa kali melakukan video call untuk meminta masukannya. Dia seorang pembalap hebat, dan saya berharap bisa berada satu trek dengannya,” ucapnya.

“Pastinya, saya juga mengidolai Marc Marquez, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Mereka membuat sejarah di kejuaraan dunia. Mereka juga menjadi referensi saya. Sekarang, hanya ada Rossi dan Marquez di trek, dan saya akan belajar banyak dari mereka."

Hingga saat ini, belum ada yang mampu menjadi juara dunia berama Ducati setelah terakhir dilakukan Casey Stoner pada 2007 silam. Bastianini berharap bisa mengulang prestasi tersebut di masa mendatang.

“Saya sangat menyukai Casey. Sekarang saya menggunakan motor yang sama dengannya, meski telah mengalami banyak perubahan selama bertahun-tahun. Saya akan berusaha untuk mengulang prestasinya,” tuturnya.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing.

Foto oleh: Ducati Corse

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Perbedaan F1 dengan MotoGP dari Kacamata Brivio
Artikel berikutnya Cecchinello Sarankan Tim Gresini Cari Pemimpin dari Internal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia