Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Enea Bastianini: Desmosedici GP19 Sulit Tampil Cepat di Semua Trek

Pembalap Esponsorama Racing, Enea Bastianini, mengatakan motornya memiliki potensi besar, tapi tak bisa melaju cepat di semua trek.

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Bastianini mendapatkan podium MotoGP pertamanya dengan finis P3 di Sirkuit Misano, GP San Marino, 19 September lalu. Hasil tersebut juga menjadi finis podium kedua bagi Tim Esponsorama sejak Johann Zarco melakukanya di Sirkuit Brno, Republik Ceko, tahun lalu.

Pembalap asal Italia itu tampil mengesankan dengan melaju cepat sejak start hingga bendera kotak-kotak hitam-putih dikibarkan. Enea Bastianini yang berstatus rookie berhasil menyalip pembalap-pembalap besar yang memperkuat tim pabrikan.

Uniknya, ia melakukan itu dengan Ducati Desmosedici GP19, motor yang berusia dua tahun lebih tua daripada milik tim pabrikan Ducati Lenovo maupun Pramac Racing.

Tapi, Bastianini mampu menyalip Jack Miller (Ducati Lenovo) yang sedang berjuang mempertahankan posisi ketiga dengan kondisi ban yang mulai menipis.

“Saya mempelajari banyak hal di Misano. Sangat senang rasanya bisa menyalip Marc Marquez, pembalap terkuat di MotoGP, dan Jack saat di zona pengereman keras,” kata Bastianini seperti dilansir Speedweek.

“Saya merasa semakin mengenal motor lebih baik sepanjang akhir pekan, tapi juga di Aragon ketika keluar dan tak ada pembalap lain di depan saya. Saya lebih fokus dan berkendara sendirian di trek jadi keputusan yang bagus bagi saya.”

Tahun depan, Enea Bastianini akan memperkuat tim Gresini Racing yang menjadi tim satelit Ducati. Belum diketahui apakah ia akan mendapatkan motor tim pabrikan atau mesin yang berusia lebih tua.

“Mengendarai motor 2019, saya bisa melaju cepat di beberapa trek, dan di beberapa balapan, salah satunya Misano,” ujarnya.

“Saya tidak begitu cepat saat berada di tengan tikungan lambat. Tapi saya bisa melakukan pengereman lebih lambat daripada pembalap lainnya, dan saya juga memiliki akselerasi yang lebih baik di Misano.

“Motor saya memiliki potensi besar, tapi sangat agresif. Di Misano dan Aragon, saya mampu mengadaptasikan gaya balap sendiri. Itu membuat saya lebih santai di balapan dan bisa melaju cepat di balapan.”

Baca Juga:

Salah satu cara untuk beradaptasi dengan cepat ketika mengendarai motor MotoGP adalah menyesuaikan gaya balap.

Enea Bastianini belum menemukan gaya yang cocok dalam mengendarai Desmosedici GP19. Tapi, jika situasi memungkinkannya untuk menggunakan gaya balapnya, maka ia bisa melaju cepat.

“Saya mengubah gaya balap dalam beberapa balapan terakhir, saya lebih lembut ketika melakukan setiap pergerakan. Saya juga melihat data Pecco dan Jack. Itu motor yang berbeda, tapi memiliki DNA yang sama. Sekarang saya lebih santai,” tuturnya.

“MotoGP merupakan motor yang sangat berbeda dari Moto2, tak mudah untuk merasa nyaman di atas motor.

“Tapi, jika Anda memahami pergerakan motor, Anda bisa bereaksi lebih tenang dan lembut, segalanya akan menjadi lebih mudah. Seiring berjalannya waktu, saya tahu apa yang harus dilakukan.”

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Enea Bastianini, Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Poncharal Pastikan Peran Vital Esteban Garcia di Tech3 KTM
Artikel berikutnya Dijagokan di COTA, Marc Marquez Akui Kondisi Saat Ini Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia