Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Espargaro anggap bencana peringkat di klasemen

Aleix Espargaro menganggap bencana peringkat ke-14 di klasemen sementara pembalap MotoGP, terutama jika dibandingkan dengan potensi Aprilia.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Pembalap Spanyol itu mulai bergabung ke Aprilia pada 2017. Menghadapi musim baru, ia mengendarai RS-GP yang telah meningkat signifikan sejak diperkenalkan akhir musim lalu.

Kendati masih didera kurang akselerasi, Aprilia mampu membawa Espargaro finis keenam di seri pembuka Qatar, di belakang duo pabrikan Honda: Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

Akan tetapi, Espargaro terjatuh di Argentina, lalu kesulitan dengan ban depan di Austin dan kemudian finis kesembilan di Jerez.

Mantan pembalap Suzuki masuk enam besar di Le Mans. Sayang, masalah kegagalan mesin saat mendekati Jorge Lorenzo, mengantarkannya di peringkat ke-14 dalam klasemen sementara.

Ditanya apakah kegagalan mesin merupakan harga yang harus dibayar dari pengembangan RS-GP, Espargaro menjawab: “Mungkin, tapi kami pabrikan dan kami perlu bekerja sebagai pabrikan.

“Jadi, kami perlu memperbaikinya. Saya datang ke Aprilia karena ini tim pabrikan, jika tidak saya akan ke tim satelit. Saya di sini karena ingin semua orang bekerja sebagai tim pabrikan, inilah alasan saya datang.

“Saya rasa kami melakukan hal hebat. Posisi di klasemen benar-benar bencana, tapi terlepas dari balapan di Amerika, kami selalu bertarung untuk enam besar. Yang mana itu hebat, bukan hanya keberuntungan.

“Saya lima detik di belakang Lorenzo (pertengahan balapan) dan ketika mesin berhenti, saya hanya satu detik dari dia. Sangat disayangkan karena kami bisa membawa Aprilia finis enam besar lagi.”

Tak menyesal pilih Aprilia

Dipimpin rookie Yamaha Tech 3, Johann Zarco pada peringkat kelima, sebanyak tujuh pembalap satelit di depan Espargaro dalam klasemen sementara.

Namun, Espargaro senang hijrah ke Aprilia dan tak menyesal telah memilih tim balap Italia ini.

“Ini keputusan saya untuk bergabung ke Aprilia. Saya mempertaruhkan segalanya di tangan. Saya bekerja lebih keras dan fokus dibandingkan sebelumnya dalam hidup saya.

“Saya menghabiskan banyak waktu dengan Crew Chief Marco (Eschenbacher). Kami banyak melakukan pertemuan setelah setiap sesi untuk mencoba meningkatkan Aprilia dan saya senang dengan keputusan saya ini.

“Mungkin jika saya di Tech 3 atau satelit Ducati, saya akan bertarung untuk podium.

“Tapi saya punya opsi dan memilih Aprilia. Jadi, tidak ada penyesalan. Secara keseluruhan saya senang bagaimana hal berjalan, tapi jelas kami butuh sedikit lebih banyak keberuntungan.”

Laporan tambahan oleh William Zinck

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Crutchlow: Pedrosa akan jatuh jika saya menabraknya
Artikel berikutnya Smith tak menduga KTM cetak poin lebih awal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia