Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions
MotoGP Malaysian GP

Espargaro Belum Temukan Sebab Bencana di MotoGP Malaysia

Aleix Espargaro tidak dapat menyelesaikan balapan MotoGP Malaysia, menutup akhir pekan yang ia klasifikasikan sebagai bencana tanpa penjelasan yang jelas tentang alasannya.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team crash

Pembalap Aprilia tidak mengakhiri GP Malaysia dengan bahagia, setelah crash di awal balapan Minggu (12/11/2023), di Sepang. Ia gagal pada Jumat setelah mengalami beberapa kali jatuh (satu di pagi hari dan tiga di sore hari) yang membuatnya tidak bisa langsung lolos ke Q2.

Pada Sabtu, meski yakin akan lolos, dia tidak lolos dan itu membuatnya harus memulai balapan dari posisi ke-13, sangat jauh di belakang dan tidak memiliki peluang untuk bertarung di posisi terdepan.

"Akhir pekan yang sulit dilupakan, saya terjatuh berkali-kali. Pada Minggu pagi, kami melakukan perubahan besar pada motor dan saat pemanasan saya merasa cepat, tetapi selalu dengan perasaan bahwa saya memberi banyak beban pada as roda depan dan memberi banyak tekanan pada ban,” ujarnya.

“Saya mengatakan kepada tim bahwa kami kompetitif dengan perubahan itu, tetapi ada banyak risiko, seperti yang terjadi. Kami juga tidak memiliki posisi yang bagus, saya berada di belakang Maverick Vinales untuk memperebutkan posisi kesebelas, jadi akhir pekan itu sangat disayangkan."

Meski tidak mengalami akhir pekan yang baik, Aleix menganggap perjalanan balapan di Asia berjalan baik.

Baca Juga:

"Saya puas, balapan terburuk adalah hari Minggu ini di Malaysia, di India mesin rusak saat saya berada di urutan kelima, di Jepang saya berada di urutan kelima, di Thailand, sama. Kami sudah kompetitif, tapi akhir pekan ini benar-benar bencana, kami harus menganalisisnya karena tidak ada penjelasan,” tuturnya.

Salah satu masalah yang menghantam para rider Aprilia selama tur Asia adalah panas yang dipancarkan oleh motornya. Bahkan, di Thailand, membuat hampir semua rider tidak bisa ikut balapan.

"Kami belum bisa mengatasinya," ucap pembalap tertua di grid MotoGP 2023, meski telah memasang tabung di atas tangki.

"Itu sangat sulit, tetapi pada akhirnya saya hanya melakukan delapan lap dalam balapan, jadi itu tidak mempengaruhi saya."

Yang berpengaruh adalah tekanan ban para pembalap, dengan banyaknya penalti dan setiap pembalap terpisah setidaknya satu detik.

"Anda tidak bisa berada di belakang siapa pun ketika suhu setinggi itu. Tergantung pada sirkuitnya, dan Sepang adalah salah satunya, Anda tidak bisa mendekat, turbulensi terjadi, Anda tidak bisa menghentikan motor, tekanan di ban depan meningkat, sangat sulit," pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ducati Paling Terpukul Pembatasan Konsesi di MotoGP 2024
Artikel berikutnya Susul Marquez, Red Bull Bakal Berhenti Sponsori Honda MotoGP

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia