Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Espargaro minta aturan flag-to-flag diubah

Aleix Espargaro meminta perubahan aturan flag-to-flag dalam balapan MotoGP. Hal ini menyusul insiden kecelakaan Andrea Iannone di pit lane Brno.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Gold and Goose / Motorsport Images

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP
Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Pembalap Aprilia itu dikenai penalti turun tiga posisi, karena unsafe release saat berganti motor, dan menyebabkan Iannone terjatuh, Minggu [6/8] kemarin.

Meski dikenai penalti, Espargaro mampu menyelesaikan balapan dengan finis kedelapan, sementara Iannone menempati posisi ke-19.

Berbicara pasca-insiden di pit lane Brno tersebut, Espargaro mengatakan itu adalah kesalahan kru Aprilia yang tidak memperingatkan, bahwa Iannone masuk pit dan berada di belakangnya.

Pembalap Spanyol itu juga menambahkan, insiden semacam ini bisa dihindari ke depannya, jika aturan flag-to-flag diubah.

“Saya senang Andrea tidak cedera, karena itu kecelakaan yang menakutkan. Tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya tidak punya kaca spion, dan itu adalah kesalahan tim,” ucap Espargaro.

“Tapi ketika tim atau diri saya sendiri membuat kesalaha, maka itu adalah kesalahan tim. Atas nama diri sendiri dan Aprilia, saya minta maaf kepada Suzuki dan Andrea. Yang penting dia baik-baik saja.

“Ke depannya, saya pikir ada baiknya untuk memeriksa kembali peraturan ini, karena sangat mudah melakukan kesalahan. Saya pikir itu sesuatu yang perlu kami diskusikan.”

Espargaro pun mengatakan, bahwa pilihannya adalah mengadopsi sebuah peraturan yang serupa dengan kejuaraan World Superbike. Aturan ini menetapkan waktu pit stop minimum yang harus dipatuhi oleh pembalap atau akan terkena penalti.

“Bagi saya, aturan terbaik adalah di Superbike. Anda punya waktu dan Anda bisa bersantai, karena semua orang akan menghabiskan waktu yang sama di pit lane,” paparnya.

“Ini adalah sesuatu yang benar-benar perlu kita pikirkan dan mengubahnya, karena jika motor menyentuh satu kaki mekanik, motor itu bisa menghancurkan kaki mekanik atau bahkan lebih buruk.

“Jadi, untuk pertemuan Komisi Keselamatan berikutnya, [flag-to-flag] sesuatu yang harus benar-benar kita bicarakan.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Contek set-up Rossi bantu Vinales naik podium
Artikel berikutnya Tes MotoGP Brno: Rossi tercepat, Marquez kedua

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia