Espargaro Jalani Pemulihan Usai Operasi Atasi Fibrosis Otot

Selama dua hari tes pramusim, pembalap Aprilia mengeluhkan sakit di lengan kanannya saat mengendarai Aprilia RS-GP sejalan dengan perubahan konstan dalam pengaturan aerodinamis. Langkah ini mengubah reaksi motor dan jumlah tenaga yang dibutuhkan rider untuk mengendarainya.

Awalnya, Espargaro yakin menderita sindrom kompartemen yang biasa dialami pembalap karena gejalanya hampir mirip ketika dia mengalami problem itu pada 2010 dan 2021.

Namun, setelah menjalani pemeriksaan mendalam oleh Dr. Xavier Mir diketahui bahwa pembalap Spanyol menderita fibrosis otot yang menyebabkan peradangan karena usaha, dengan tekanan pada saraf median, yang membuatnya kehilangan kekuatan di tangannya. Solusi ideal adalah lengan kanannya dioperasi.

Masalah fisik ini muncul tepat di akhir pramusim dan hanya 10 hari sebelum balapan dimulai dengan Grand Prix Portugal, dari 24 hingga 26 Maret.

"Pada prinsipnya tidak ada keraguan untuk balapan. Intervensi yang dijalani Aleix tidak terlalu invasif dibandingkan dengan sindrom kompartemen," imbuh mereka. "Jika dia tidak 100 persen, dia akan tetap ada.

"Aleix menjalani operasi pada lengan kanannya, karena retraksi fibrotik pada fasia lengan bawah dengan kompresi saraf median pada sepertiga bagian proksimal lengan bawah. Dia menjalani fasciotomi antebrachial dan pelepasan lengkung otot pronator teres dengan menggunakan teknik bedah mikro. Ia akan mulai menjalani pemulihan besok," ujar Mir dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Aprilia.

Terlepas dari masalah lengannya, Aleix menyelesaikan dua hari tes di Portimao hingga 112 lap (60 dan 52) atau setara dengan 515 kilometer. Espargaro membukukan catatan waktu terbaik 1:38,569, 0,6 detik dari catatan terbaik yang ditinggalkan Francesco Bagnaia. Ia menjadi pebalap Aprilia tercepat dalam catatan waktu gabungan.