Espargaro: Kami Menghasilkan Suhu yang Berlebihan
Aleix Espargaro harus puas finis di posisi kesembilan pada balapan MotoGP Austria setelah mengalami peningkatan suhu pada Aprilia RS-GP.
Aleix Espargaro tidak dapat mengulangi finis podiumnya di balapan sprint pada hari Minggu. Meski sempat start dari posisi keempat, pembalap Spanyol itu makin kedodoran hingga akhirnya mengakhiri balapan utama akhir pekan di Red Bull Ring pada P9.
Penyebabnya tak lain adalah masalah yang terus muncul pada motor Aprilia miliknya terkait temperatur. Di Austria, di mana cuaca sebagian besar panas meskipun ada perkiraan hujan, RS-GP meningkatkan parameternya hingga mempengaruhi rem motor pembalap Catalan, terutama bagian depan.
Espargaro tidak memiliki bagian penting dari motornya sejak awal, dan kenyataannya dia tidak bisa melakukan apa-apa selain bertahan hingga bendera finis, seperti yang dia katakan kepada media setelah balapan.
"Saya tidak bisa berbuat banyak hari ini, saya mengalami masalah," kata pembalap #41. "Kami tahu masalah temperatur yang kami alami, kami menghasilkan suhu yang berlebihan, dan tekanan ban meningkat. Sejak lap 2, saya tidak punya rem sama sekali. Berbicara dengan Brembo, kami benar-benar berada di luar jangkauan kerja karbon.
"Seluruh balapan berlangsung tanpa rem. Temperatur ban sangat tinggi, tapi yang paling penting saya tidak memiliki rem depan. Saya tidak bisa melakukan banyak hal. Saya mencoba menyelesaikan balapan sebaik mungkin, mengerem dengan rem belakang. Tapi, kami memiliki masalah suhu yang memperumit segalanya dalam balapan seperti ini," lanjutnya.
Aspek lain yang merugikan Espargaro adalah kurangnya udara bersih. "Kemarin saya beruntung, secara relatif. Karena Anda harus melakukan lap seperti yang saya lakukan di kualifikasi, tetapi untuk melaju sejauh ini di depan, dengan lintasan yang bersih?” ungkapnya.
“Saya memiliki tiga Ducati di depan saya dan saya memiliki udara yang bersih. Kami berada di batas suhu dan tekanan ban depan, tetapi hari ini dengan dua KTM di depan, karena kami tidak memulai dengan baik, semuanya menjadi kacau. Rem depan terasa seperti rem motor jalanan".
Aleix mengatakan sekali lagi bahwa motor Ducati berbeda dengan motor lainnya.
"Saya mengerem sangat, sangat awal. Itu sangat lambat. Saya tidak bisa berbuat banyak. Di depan saya disalip, dan pada akhirnya saya berada di urutan kesembilan. Selain itu, saya tidak suka menggunakan rem belakang. Saya adalah salah satu pembalap yang paling jarang menggunakannya, dan saya menghabiskan seluruh balapan dengan mengunci dari belakang,” imbuhnya.
“Bagaimanapun, meskipun saya tidak menggunakan rem hari ini, kita dapat melihat lagi bahwa pada Minggu, dalam jarak balapan, tiga atau empat besar berada di liga yang berbeda. Mereka sangat cepat dan kami tak bisa berbuat banyak.”
Mira: 'POR OREJAS' #109: Entrevista con David Alonso, la nueva sensación del Mundial de Motociclismo
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.