Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Espargaro Klaim Motor Baru Aprilia Sangat Berbeda

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, merasa RS-GP bukan sebuah evolusi dari sebelumnya tapi sebuah motor baru.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aprilia dan KTM menjadi tim yang diizinkan melakukan pengembangan pada motornya, bahkan mengubah secara keseluruhan motor yang akan digunakan tahun ini.

Aturan pembekuan mesin dan sasis tak berlaku bagi mereka karena masih menyandang status konsesi. Untuk itu, Aprilia masih bisa sesuka hati melakukan perubahan pada RS-GP demi menciptakan performa yang lebih baik.

Espargaro merasakan perbedaan besar saat menunggangi RS-GP terbaru pada tes pramusim di Qatar. Pria asal Spanyol itu menjadi yang tercepat di hari pertama dengan lap terbaiknya, 1 menit 54,687 detik.

Ketika ditanya oleh Motorsport.com tentang perbandingan antara motor 2020 dan 2021, Espargaro menjelaskan, “Ya, motor tidak terlihat sebagai sebuah revolusi karena perasaan untuk mengendarainya sangat berbeda.

“Terutama dalam hal kestabilan, kami membuat kemajuan besar karena motor lebih stabil dan dari sisi aerodinamika tim melakukan pekerjaan hebat. Motor sepenuhnya berbeda. Dalam hal akselerasi saya juga merasakan peningkatan dan downforce yang dihasilkan juga lebih besar. Jadi motor ini sangat menuntut fisik dibandingkan sebelumnya.”

Aprilia memang membuat banyak orang terkesan dengan pengembangan yang dilakukan pada RS-GP, terutama pada fairing aerodinamika yang mirip dengan sayap belakang mobil Formula 1.

“Motor sangat stabil yang membuat saya bisa berakselerasi dengan lebih baik. Tapi, kami harus kehilangan sedikit kecepatan tertinggi. Jadi, kami masih harus menemukan keseimbangan dan memahami di mana titik kekuatan dan kelemahannya,” ujar Espargaro.

“Tapi, secara keseluruhan saya sangat menyukai motor ini. Itu berarti kami melakukan pekerjaan bagus. Meski kami menjadi salah satu yang paling lambat di sektor trek lurus, tapi kami berhasil menjadi yang tercepat di tes hari pertama.

“Jadi, sekarang tugas kami adalah memahami seberapa jauh kami bisa meningkatkan dan menemukan keseimbangan yang tepat.”

Baca Juga:

Pada tes hari pertama, kecepatan Aleix Espargaro tercatat lebih lambat 15 km/jam dari Jack Miller, yang mengendarai motor Ducati, Desmosedici GP 21.

Jika melihat desain RS-GP saat ini, bisa dimaklumi mengapa Aprilia kehilangan sedikit kecepatan tertinggi mereka. Itu juga yang dialami Ducati ketika menggunakan fairing aerodinamika cukup besar di Desmosedici GP.

“Terkadang di MotoGP bukan hanya soal mesin, ini sedikit lebih rumit dengan era MotoGP baru dalam empat atau lima than terakhir dengan aerodinamika,” kata Espargaro.

“Segalanya menjadi lebih rumit. Saya dapat mengatakan bisa berakselerasi lebih baik dibandingkan sebelumnya, tapi sangat jelas kami harus meningkatkan kecepatan tertinggi.

“Kami sangat lambat. Ini jauh lebih lambat dari motor yang kami gunakan tahun lalu, dan kami tertinggal 15 km/jam dari Ducati. Jadi, ada ruang untuk ditingkatkan. Tapi seperti yang saya katakan. Aerodinamika bisa membuat Anda lebih baik atau buruk.

“Jadi, sekarang tugas kami adalah menemukan keseimbangan. Hari ini saya mencoba dua aerodinamika berbeda dan kami masih harus memahaminya. Tapi tentu saja, saya akan lebih senang jika kami memiliki kecepatan yang lebih baik.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Martin Jadi Debutan Tercepat di Tes Perdana MotoGP
Artikel berikutnya Quartararo: Saya Punya Tanggung Jawab Besar terhadap Yamaha

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia