Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Wawancara

Espargaro: KTM ingin juara dunia dalam tiga tahun

Pol Espargaro mengungkapkan, bahwa KTM ingin bertarung untuk memenangi gelar juara MotoGP dalam waktu tiga tahun.

Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing

Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing

KTM Images

Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Bike of Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing

Dalam wawancara kepada MotoGP.com, pembalap Spanyol itu bicara soal target, keputusan meninggalkan Yamaha Tech 3, gaya balap di atas motor RC16, dan tentunya KTM.

Seri pembuka yang menjadi debut pabrikan Austria ini telah dilalui. Kendati gagal meraup poin, Espargaro dan Bradley Smith mampu finis dan menyelesaikan balapan.

Lalu, apa pendapat Anda tentang jalan yang ada di depan KTM?

“Bagi saya, itu sangat sulit dan hampir mustahil, tapi saya mulai mempercayai mereka. Saya di sini untuk bertarung demi memenangi balapan dan mereka telah mencoba dalam semua area. Jadi, kenapa tidak di MotoGP? Saya tidak tahu. Hidup dibuat untuk petualangan, mari mencobanya.

“Pengembangan motor begitu cepat. Anda tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dalam pertengahan musim. Saya tidak tahun. Saya berharap untuk bertarung demi poin secepat mungkin. Itu akan sulit, tapi saya mempercayai KTM.”

Bagaimana gaya balap Anda dengan motor KTM?

“Dengan Yamaha saya selalu mencoba untuk mengalir ke motor, karena saya cukup agresif saat mengendarai motor. Saya mencoba untuk halus dan tidak bisa mengendarai seperti yang saya inginkan.

“Dengan KTM, saya merasa motor ini milik saya. Motor itu liar dan kuat di titik pengereman, serta saya suka mengerem terlambat ketika masuk ke tikungan. Saya suka cara mengendarai motor ini dan saya pikir itu sedikit lebih baik dibandingkan ketika saya mengendarai Yamaha.”

Bagaimana awalnya keputusan hijrah ke KTM diambil?

“Beberapa tahun lalu, di Moto2, saya bertarung dengan beberapa pembalap yang sekarang memenangi balapan. Sedikit frustrasi karena saya pikir, saya tahu bisa melakukannya, tapi saya tidak berada di mana saya seharusnya.

“KTM datang ke dunia MotoGP dengan proyek yang sangat bagus bersama Red Bull. Mereka menawari saya dan saya berkata: ‘Ya. Inilah yang saya inginkan. Inilah di mana saya ingin pegi.’

“Setelah tahun pertama di Yamaha Tech 3, saya memiliki kesempatan pindah ke Suzuki dan saya berkata, ‘Tidak. Saya ingin bertahan di Yamaha’.

“Setelah apa yang dilakukan kakak saya, setelah apa yang dilakukan Maverick (Vinales) dan setelah apa yang terjadi di Suzuka, saya berkata, ‘Saya membuat keputusan salah’.

“Ketika KTM muncul, saya pun berkata, ‘Oke, saya tidak tahu apakah akan sama seperti di Suzuki. Lebih baik atau lebih buruk. Tapi tentunya itu tim pabrikan dan mereka memiliki semangat kemenangan.”

Kini, Espargaro dan KTM akan menghadapi seri kedua MotoGP di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Trek yang baru bagi pabrikan Austria itu dan juga tantangan baru bagi tim untuk memantapkan langkah menuju ke puncak kelas premier.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Polemik kondisi trek dan jadwal balap MotoGP Qatar
Artikel berikutnya Vinales di mata Lorenzo dan pujian kepada Rossi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia