Espargaro: Motor 2018 telah temui batasnya

Skuat KTM tampil buruk pada MotoGP Belanda di Assen, Bradley Smith dan Espargaro masing-masing finis di urutan ke-20 dan ke-21. Sejauh ini, mereka baru sekali finis di posisi 10 besar pada 2018, yakni ketika Mika Kallio finis ke-10 dengan RC16 spek-2019 di Jerez.

Espargaro, yang empat kali beruntun finis ke-11 sebelum Assen, merasa RC16 2018 telah mencapai batas potensi maksimalnya.

“Saya pikir kami tertahan dalam satu tempat. Tentu lebih baik dibanding tahun lalu, namun masih tertahan di peringkat ke-11, ke-12, atau ke-13. Kami harus melakukan hal lain,” ujarnya kepada Motorsport.com.

“Saya pikir dengan motor saat ini, kami jelas lebih baik dari tahun lalu. Tapi kami memiliki tembok [batasan], kami telah mencapainya. Itu membatasi kami untuk memperbaiki posisi kami.”

10

Sementara itu, Smith membeberkan pada Jumat (29/6) KTM awalnya berencana memperkenalkan motor 2019 sejak awal tahun.

Ketika disinggung mengapa KTM tak kunjung memperkenalkan prototipe tersebut, Smith menjawab: “Yang menghambat kami lebih dari apapun adalah motor barunya baru belum siap pada awal musim. Ini berartu semua kerja keras tim pada musim dingin belum terlihat di dalam trek.

“Kami masih harus menunggu untuk motornya siap. Setelah siapm, kami bisa menilai situasinya, dan melihat apakah ada progres.”

Espargaro menambahkan, timnya tetap berencana memperkenalkan motor 2019 pada balapan kandang mereka, MotoGP Austria, Agustus mendatang.

“Untuk alasan tertentu, KTM memilih cara lain sebelum kami menggunakan motor baru yang digunakan Mika,” paparnya. “Saat ini untuk mengubah semua rencana itu sulit, dan memakan waktu.

 “Tentu, KTM bekerja keras untuk membawa motor itu secepat mungkin. Sesegera setelah motornya siap, kami akan mengendarainya di trek, dan semua orang akan mengetahuinya.

“Hasilnya akan meningkat. Mungkin spek selanjutnya tidak sekencang [saat ini] pada awalnya, tapi kami merasa itu memiliki progres dan potensi lebih baik.”