Pol Espargaro Paham Mengapa Marc Marquez Sangat Cepat

Pol Espargaro dan Marc Marquez telah menjadi rival sejak mereka masih kecil: pertama dalam balapan di sekitar Sirkuit Catalunya hingga keduanya berhasil menembus kejuaraan dunia.

Tahun lalu, Espargaro mendarat di markas Honda Racing Corporation (HRC) dalam periode yang sangat suit untuk pabrikan Jepang itu, terutama karena cedera menimpa Marc Marquez di awal MotoGP 2020.

Pada musim pertamanya bersama tim pabrikan HRC, Repsol Honda, Polyccio finis di urutan ke-12 dalam klasemen akhir, dengan podium yang diraihnya dalam Grand Prix (GP) Emilia Romagna.

Pencapaiannya jauh di bawah Marquez, yang baru melakoni comeback pada seri ketiga MotoGP 2021 di Portugal. The Baby Alien mampu memberikan empat podium, tiga di antaranya sebagai pemenang. Ia menyelesaikan kejuaraan di peringkat ketujuh dengan keunggulan 42 poin atas Espargaro.  

Kini keduanya sedang mempersiapkan diri untuk tes pramusim yang akan dimulai hanya dalam 20 hari ke depan di Sepang, Malaysia. Meski kehadiran Marquez belum dikonfirmasi Honda karena masalah penglihatan yang dideritanya sejak kecelakaan saat menjalani latihan pada November lalu.

Espargaro, yang selalu melihat Marc Marquez dari jauh, punya kesempatan untuk menganalisis kinerja sang rekan dengan data yang ada. Dan hal ini telah membuat sudut pandangnya berubah.

“Saya selalu bersaing dengan Marc, tetapi berada dalam kondisi yang sama, di tim yang sama, telah memberi saya perspektif yang lebih nyata daripada yang bisa saya miliki sebelumnya,” ujar Polyccio kepada Motorsport.com.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Ada kondisi di mana saya terkejut dengan seberapa cepat dia bisa melaju dan ada situasi lain di mana saya berharap dia mampu lebih cepat.

“Misalnya, dalam kondisi yang sangat panas, dengan sedikit grip (daya cengkeram), saya pikir Marc perlu banyak bergantung pada (ban) belakang, seperti saya, untuk melaju kencang. Dan saya menyadari yang terjadi malah sebaliknya.

“Dia membutuhkan sedikit grip untuk melaju dengan cepat dan itu sesuatu yang sangat sulit,” tambah Espargaro, yang telah menghabiskan musim dingin mencari feeling yang baik dengan daya cengkeram rendah di atas RC213V.

“Dia pembalap sekaligus teknisi yang hebat. Kini saya paham mengapa dia berlatih dengan caranya dan melakukan hal-hal lain. Menjadi rekannya memungkinkan saya mengerti teknik yang digunakannya untuk melaju begitu cepat.”