Espargaro: Saya Marah, Morbidelli Sudah Lewati Batas
Aleix Espargaro menyerang balik Franco Morbidelli setelah pertengkaran kontroversial mereka dalam latihan bebas kedua MotoGP Qatar, Sabtu (18/11/2023). Ia menyebut pembalap Yamaha itu tidak menghormati siapa pun.
Rider Aprilia itu menampar helm Morbidelli setelah keduanya bersenggolan di Tikungan 6 saat pilot Italia tersebut mencoba menyalip.
Dianggap tak sportif, Espargaro dijatuhi penalti enam grid untuk grand prix dan denda 10 ribu euro (sekira Rp167 juta), sementara Morbidelli melancarkan serangan pedas kepadanya.
Berbicara kepada media pada hari Minggu, Espargaro mengatakan dia "malu" dengan perilakunya, tetapi merasa Morbidelli adalah pelanggar berulang kali dalam menghalangi para pembalap di lintasan. Pria Spanyol menyoroti beberapa insiden di Malaysia pekan sebelumnya.
"Saya katakan sebelumnya, (hal) pertama adalah saya sangat menyesal dan malu atas ledakan saya untuk tim dan diri saya sendiri," Espargaro memulai.
"Jelas, jika Anda baru saja melihat bagian terakhir dari cerita ini, saya sepenuhnya menerima tanggung jawab. Bukan ide saya untuk meninjunya atau apa pun, itu hanya ide saya untuk membuatnya pergi.
"Itu adalah kesalahan saya, tetapi menurut saya, tidak adil jika hanya melihat lima detik terakhir. Bagi saya, Franco, ini adalah 1,5 tahun dia mengacau di atas lintasan.
Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images
Franco Morbidelli, Yamaha Factory Racing
"Sikapnya, ia tidak memiliki rasa hormat kepada siapa pun. Balapan terakhir dengan rekan setimnya, (tidak ada) penalti.
"Juga dengan Marc Marquez, memanggilnya seperti anjing. Kemarin kepada saya tiga kali. Setelah dia menghalangi saya tiga kali, saya mencoba kembali ke lintasan dan dia tidak mengizinkan saya masuk ke lintasan.
"Kemudian, saya bereaksi dengan sangat buruk. Saya minta maaf atas reaksi saya, tetapi saya pikir tidak adil untuk menilai lima detik terakhir.
"Kemudian hal yang membuat saya lebih marah, dan ini tidak akan selesai sampai di sini, adalah kepada pers ia berbicara tentang keluarga saya dan anak-anak saya. Tidak adil apa yang dia lakukan. Ia telah melampaui (batas). Saya sangat marah."
Espargaro mengalami patah tulang kecil kepala fibula pada kaki kirinya saat terjatuh di sprint, yang akhirnya memaksanya untuk keluar dari balapan di Qatar saat balapan baru berjalan tujuh lap.
Meskipun rasa sakitnya menjadi masalah baginya saat pemanasan, ia mengatakan bahwa masalah sebenarnya adalah penumpukan darah di area cederanya.
Photo by: Aprilia Racing
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team
"Saya mengalami patah tulang, patah tulang yang cukup penting di bagian peroneum," ungkapnya. "Masalahnya sebenarnya bukan patah tulangnya. Masalahnya adalah semuanya penuh dengan darah, ligamen, otot, semuanya.
"Jadi, ini seperti perasaan seperti terkurung. Saya mendapat obat untuk menghindari rasa sakit karena pagi ini (saat pemanasan) tidak mungkin bersepeda karena rasa sakit.
"Saat balapan saya tidak merasakan sakit, tapi saya tidak punya tenaga di kaki karena semuanya penuh dengan darah. Jadi, kaki saya benar-benar terkunci dan saya memutuskan untuk berhenti di garasi. Tidak mungkin bagi saya untuk naik dan turun gigi."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.