Espargaro Sebut Aprilia Belum Pantas Podium
Meski tampil mengesankan di MotoGP Jerman, Aleix Espargaro menegaskan bahwa dia dan Aprilia belum siap naik podium.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pembalap Spanyol itu untuk pertama kalinya mengantar tim asal Noale start terdepan, Minggu (20/6/2021). Ia bahkan sempat jadi penantang podium lawan Marc Marquez, raja Sachsenring.
Saat hujan ringan turun, Espargaro kurang nekat menggeber RS-GP 16 tercecer sehingga berakhir di posisi ketujuh, selisih 1,6 detik dari penghuni podium ketiga, Fabio Quartararo. Ia pun merasa jengkel dengan performanya.
“Saya sangat marah karena saya mencoba segalanya. Tapi secara keseluruhan, saya gembira dengan performa akhir pekan,” ucapnya.
“Pada akhir balapan, saya dapat menyentuh Fabio, pemilik podium terakhir, dengan tangan saya. Tapi itu tidak cukup. Saya ingin bertarung untuk podium, tapi realitasnya kami belum siap, jelas sekali.
“Kami dapat memikirkan itu, kami dapat bicara tentang itu, tapi kami harus bekerja keras lagi. Saya mencoba semua, kali ini, saya akan tidak mengatakan sial, karena itu sama untuk semua, tapi saya punya spot bagus di awal mengekor Marc. Saya nyaman di belakangnya.
“Ketika hujan turun, saya tidak seberani dia. Saya punya momentum besar di Tikungan 8, saya hampir kecelakaan. Saya menyelamatkan itu. Jadi saya memutuskan untuk memperlambat pace sedikit dan saya kehilangan banyak opsi di sini karena Marc berlalu.”
Espargaro melontarkan kritik terhadap timnya yang belum mampu menyuplai mesin bagus. Ini sangat menentukan dalam MotoGP Belanda, akhir pekan ini. Ia juga mengaku ada masalah dalam traksi.
“Kami akan tiba di sirkuit lain di mana mesin akan membuat perbedaan,” ia menuturkan kepada Motorsport.com. “Tapi hari Minggu, tidak ada alasan tentang mesin, mesin bukan yang paling penting dalam trek ini dan saya dapat mengikuti Marc dengan bagus karena sirkuit itu tak menuntut daya.
“Dalam traksi, saya sangat menderita. Jadi bukan sekadar hanya punya mesin sangat kuat, tapi untuk menempatkan daya di tanah. Saya tidak tahu kenapa di pertengahan tikungan ketika motor netral, saya tidak bisa mengikuti mereka.
“Mereka punya kontrol lain, di mana kami tidak punya pada sisi elektronik di tengah tikungan. Sepertinya, mereka memasang kontrol peluncur di tengah tikungan dan saya berjuang melawan bagian belakang, bertarung dengan high-side setiap tikungan.
“Saya tahu itu MotoGP, saya tahu harus berkendara hingga batas setiap momen ketika saya melompat ke motor tapi mungkin tidak banyak. Tekanan sangat tinggi dalam balapan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments