Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Wawancara

Pol Espargaro Sempat Heran dengan Engineer Honda, Ini Penyebabnya

Pol Espargaro berlabuh ke tim pabrikan Honda menjelang MotoGP 2021 setelah empat musim berseragam KTM. Ia diplot menggantikan Alex Marquez, yang tampil kurang maksimal pada 2020.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Honda Racing Corporation (HRC) menilai Pol Espargaro merupakan sosok tepat untuk mendampingi Marc Marquez dalam skuad utama mereka, mengingat ia berperan besar dalam perkembangan KTM.

Diketahui, sejak bergabung dengan pabrikan asal Austria tersebut – setelah frustrasi di Yamaha – pada 2017, Espargaro langsung menjadi sosok kunci dalam pengembangan prototipe RC16.

Espargaro mempersembahkan podium pertamanya untuk Red Bull KTM Factory Racing pada 2018. Ia lantas menambah lima lagi pada 2020, yang membuat Honda kepincut memboyongnya.

Kini setelah satu musim membela Repsol Honda, adik dari rider Aprilia Racing Aleix Espargaro tersebut mengungkapkan kesan-kesannya dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com.

Pembalap kelahiran Granollers, Spanyol, itu mengaku keheranan dengan sikap engineer HRC yang tidak pernah menanyakan "rahasia" KTM kepadanya, terutama sesudah musim sukses 2020.

Baca Juga:

“Jujur, terkadang itu sesuatu yang membuat saya terkejut. Saya tidak pernah mendapatkan pertanyaan soal itu (rahasia KTM) dari para mekanik,” ujar Pol Espargaro.

“Tetapi Honda memang punya cara kerja yang sangat jelas. Mereka tidak terlalu memperhatikan apa yang dikerjakan oleh tim lain.

"Honda sangat percaya dengan potensi mereka. Itu normal. Mereka punya semua aspek pendukung, kekuatan dan teknologi, yang tak dimiliki tim lain," tambahnya.

Berkat bantuan Pol Espargaro dan pembalap pengujinya, Dani Pedrosa, KTM mengalami musim terbaik mereka di kelas premier pada 2020.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Oleh karenanya, cukup membuat heran bahwa Honda tidak memaksimalkan pengetahuan Espargaro soal motor KTM dan memilih mengembangkan RC213V dengan pakem sendiri.

"Awalnya, saya memang menjelaskan apa saja yang saya alami di tim-tim sebelumnya, baik saat di KTM maupun Yamaha. Tetapi ternyata bukan itu yang dibutuhkan Honda," tutur Espargaro.

"Mereka lebih memperhatikan bagaimana feeling saya di atas motor dan apa yang saya butuhkan untuk melaju lebih cepat."

"Kinerja mereka lebih didasarkan atas informasi yang saya berikan, bukan dari pengetahuan saya soal pabrikan lain," ia menambahkan.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sepeninggal Espargaro, pengembangan KTM seperti stagnan. Namun tetap jadi tim yang diperhitungkan. Pada 2021, mereka berhasil meraih dua kemenangan di GP Catalunya dan Austria.

"Mereka (KTM) berkembang dengan sangat baik tahun ini. Memang sedikit menurun jika dibandingkan musim sebelumnya, tapi mereka tetap bisa meraih podium, bahkan memenangi balapan," ucapnya.

"Saya tidak berpikir bahwa mereka merindukan saya. KTM punya dua pembalap cepat (Miguel Oliveira dan Brad Binder) dan tahun depan kedatangan dua rider potensial (Raul Fernandez dan Remy Gardner)."

"Kepergian saya tidak terlalu menjadi masalah buat mereka. Itu terbukti dengan hasil baik yang mereka dapatkan pada MotoGP 2021," kata Espargaro menegaskan.

Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda

Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Francesco Bagnaia Jadi Lebih Baik berkat Jack Miller
Artikel berikutnya Lin Jarvis Penasaran dengan Ducati Saat Terjun ke MotoE

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia