Espargaro: Sulit bagi Iannone untuk tidak frustrasi

Sejak bergabung ke Aprilia pada 2017, Espargaro tak hentinya dilanda kesulitan. Paket motor RS-GP yang tidak kompetitif, bahkan kerap membuat pembalap kelahiran Granollers itu harus menelan kekecewaan karena gagal finis.

Musim depan, Espargaro bakal ditemani Iannone, menggantikan Scott Redding. Selama berkiprah dalam kelas premier, The Maniac telah menyabet 11 podium, dengan satu kemenangan di MotoGP Austria 2016.

Saat menjajal RS-GP pada tes pramusim Valencia, Iannone tersungkur dua kali, juga tak mampu menembus 15 besar. Meski nampak kesulitan, namun Espargaro menerangkan pentingnya peran sang pembalap Italia tersebut bagi Aprilia.

“Iannone telah membuktikan bahwa dia bisa menang bersama Suzuki dan Ducati. Kita lihat seberapa jauh Aprilia mampu meningkatkan performa motornya,” ujarnya.

“Berusaha untuk tidak frustrasi saat terus berada di belakang itu cukup sulit. Walau tidak mudah, tetapi tim akan sangat terbantu."

Espargaro pun tak menampik sulitnya mengembangkan RS-GP karena ketiadaan tim tes. Karenanya, pemilik nomor 41 itu meminta Aprilia merekrut pembalap papan atas.

“Saya kesulitan untuk meningkatkan performa motor karena tidak ada tim tes yang memadai. Rekan setim saya [Scott Redding] juga kalah kencang musim lalu," tutur kakak Pol Espargaro tersebut.

"Saat ini sudah ada [Bradley] Smith dan Andrea. Dengan dua pembalap kencang saling bekerja sama, kami akan mencapai tujuan lebih jauh,” tandasnya.

Laporan tambahan oleh Carlos Guil Iglesias

10