Espargaro superior, Zarco: Seperti era Stoner
Performa kuat Pol Espargaro saat menggeber KTM RC16 mengingatkan Johann Zarco pada era Casey Stoner bersama Ducati.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Membuka musim 2019, pabrikan Austria melakukan perombakan line-up pembalap. Zarco resmi digaet untuk menggantikan Bradley Smith. Namun, alih-alih mencetak prestasi, ia kesulitan beradaptasi serta kalah dari rekan setim Espargaro.
Dari enam seri, Polyccio selalu berhasil mendulang poin, termasuk finis keenam saat MotoGP Prancis – hasil terbaik bagi KTM di balapan kering. Sedangkan Zarco belum sekalipun mencatatkan 10 besar. Padahal ini merupakan targetnya di awal tahun.
“Pertama-tama, saya peduli diri sendiri tampil baik, itu adalah hal utama. Jika cara kerja saya membawa hal-hal baik untuk pembalap lain, saya akan senang melihatnya,” ucap Zarco.
“Yang pasti saat ini seperti masa Stoner, hanya Casey yang mampu kencang di Ducati pada 2007. Pol satu-satunya yang menanjak [dibandingkan] yang lain.
“Target KTM, mereka senang dengan hasil seperti itu. Tetapi akan lebih senang jika mereka memiliki empat motor yang kompetitif.”
Walau memuji finis keenam yang dipetik Espargaro di Le Mans, namun Zarco kembali mengalami masalah sama. Karenanya, ia pun bakal melakukan pendekatan berbeda.
“Sekarang saya akan coba mengambil cara berpikir lain dan mengendarai motor dengan lebih baik, bahkan jika itu belum untuk kemenangan, setidaknya [untuk] mencapai 10 besar,” tuturnya.
Laporan tambahan oleh Gerald Dirnbeck
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments