Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP British GP

Espargaro Ungkap Bahaya Towing dalam MotoGP

Perdebatan mengenai towing di MotoGP kembali memanas di Silverstone ketika sejumlah pembalap berlari dalam kelompok pada putaran kedua untuk mendapatkan keuntungan aerodinamis di tiga lintasan lurus sirkuit.

Marc Marquez, Gresini Racing Team

Espargaro dan Marc Marquez mengkritik para pembalap yang sengaja memperlambat laju motornya saat kualifikasi, menunggu bantuan motor yang lebih cepat. Hal tersebut dinilai menyebabkan situasi yang berbahaya.

Situasi tersebut menyebabkan beberapa adegan aneh saat waktu habis. Espargaro mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk mengklaim pole position pertamanya tahun ini, setelah berhasil melakukan lap bersih tanpa ada yang mendekatinya.

Juara bertahan Francesco Bagnaia adalah orang pertama yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara sesi penentuan grid di Silverstone, dengan mengatakan bahwa tidak ada yang akan berubah hingga para pembuat peraturan turun tangan.

Meskipun mendapat keuntungan dari masalah Bagnaia, Espargaro bergabung dengan pembalap Italia itu untuk mengecam para pembalap karena menciptakan masalah "konyol". Ia memperingatkan tentang bahaya yang terkait dengan melambat secara berlebihan di lintasan.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Aprilia mengungkapkan, "Dalam kualifikasi, Anda bisa mengambil dua risiko. Yang pertama, keluar (sebagai) yang pertama (di lintasan) karena semua orang akan mengikuti Anda, Anda akan bersaing dengan semua orang.

"Atau yang kedua adalah menunggu (dan) menjadi yang terakhir, tetapi kemudian jika ada yellow flag, Anda akan merusak lap Anda. Saya mengambil yang kedua. Saya tidak suka berada di belakang orang lain. Saya suka melaju sendiri.

"Saya setuju dengan Pecco. Bagi saya, konyol jika para pembalap menunggu di garasi sepanjang waktu untuk mendapatkan towing. Konyol rasanya melihat lima, enam pembalap - dan selalu pembalap yang sama - di lintasan yang menunggu pembalap lain (sambil) benar-benar berhenti.

"Anda juga menempatkan (para pesaing Anda) dalam bahaya karena yang lain tidak ingin mendorong atau bannya menjadi dingin dan itu berbahaya. Tapi, mereka bisa melakukannya, peraturan mengizinkan mereka melakukannya. Jadi ini adalah balapan, tapi seperti Pecco, bagi saya itu konyol."

Juara MotoGP enam kali, Marc Marquez, membuntuti Bagnaia pada putaran pertamanya di babak kualifikasi dan mencatatkan waktu yang untuk sementara menempatkannya di posisi kelima setelah Jumat yang sulit di Silverstone.

Marc Marquez, Gresini Racing

Marc Marquez, Gresini Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Namun, pada percobaan terakhirnya, pembalap Gresini itu terjebak di belakang motor VR46 yang lebih lambat dari Fabio di Giannantonio dan Marco Bezzecchi dan gagal meningkatkan upaya sebelumnya, turun ke posisi ketujuh di grid.

Meskipun berusaha untuk mendapatkan keuntungan, Marquez juga tidak terlalu senang dengan hasil kualifikasi. Namun, ia juga percaya bahwa beralih ke format superpole - di mana semua pembalap bergantian mencatatkan waktu tercepat - akan berdampak buruk pada balapan.

"Balapan akan tetap seperti ini jika mereka tidak mengubah latihan kualifikasi dan menempatkan (sesuatu) seperti superpole," ujarnya. "Tapi seperti yang kita lihat di masa lalu, superpole itu membosankan. Saya tidak menentangnya, tetapi (World) Superbikes seperti satu per satu (dalam kualifikasi) dan pertunjukannya tidak ada.

"Namun pada akhirnya, ketika Anda mengikuti beberapa motor, Anda mendapatkan beberapa hal dan (kehilangan) hal lainnya. Seperti yang kita lihat di Q2, semua orang menunggu siapa yang tercepat."

Baca Juga:

Salah satu ide yang telah dilontarkan adalah menetapkan batas waktu maksimum untuk setiap sektor, yang akan mencegah para pembalap melambat terlalu banyak di lintasan saat kualifikasi.

Namun, Marquez tidak yakin bahwa hal itu akan menyelesaikan masalah, karena para pembalap hanya akan duduk di pit dan menunggu motor yang lebih cepat untuk turun ke lintasan.

"Anda bisa mengubahnya, tapi strateginya akan ada di pitlane, seperti di Moto3 saat ini," imbuhnya. "Anda bisa mengubah sektor, tapi strateginya ada di pitlane. Pada akhirnya, Anda memiliki strategi yang berbeda untuk melakukannya.

"GP ini adalah GP pertama yang saya cari slipstream. Saya ingin tidak melakukannya, seperti yang saya lakukan di balapan sebelumnya, tetapi peraturan tetaplah peraturan dan saya bukan orang yang bisa memutuskan."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Klasemen Usai MotoGP Inggris: Martin Kembali Bertakhta
Artikel berikutnya Augusto Fernandez Negosiasi untuk Jadi Pembalap Tes Yamaha

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia