Evolusi motor Honda 500cc/MotoGP
Dengan kesuksesan Marc Marquez pada 2017, Honda mematahkan rekor MV Agusta sebagai pabrikan yang paling sering mengantarkan para pembalapnya meraih gelar juara dunia di kelas premier.
The Honda RC181 and the Honda RC213V
Honda Racing
MotoGP 2017
Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2017? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?
Memulai debut di kelas premier Grand Prix pada 1966, Honda menurunkan RC181, motor 4-tak dengan kofigurasi mesin 500cc empat silinder.
Kala itu, mereka memberikan tawaran menggiurkan kepada Mike Hailwood, yang mendominasi kelas premier empat tahun terakhir bersama MV Agusta.
Selama dua musim, kombinasi Hailwood-RC181 memenangi 10 dari 18 balapan dalam periode 1966-1967. Namun, Honda memutuskan tidak melanjutkan proyek mereka setelah FIM membatasi jumlah silinder maksimal yang dipakai menjadi empat, di mana memberikan keuntungan bagi pabrikan yang mengembangkan mesin 2-tak.
Satu dekade berselang, tepatnya pada 1979, Honda kembali turun di kelas premier menggunakan NR500, motor 4-tak berkapatistas 500cc dengan konfigurasi V8 dan 32 katup yang sangat revolusioner.
Akan tetapi, masalah reabilitas motor membuat mereka tidak dapat bersaing dengan pabrikan rival yang rata-rata menggunakan mesin 2-tak konvensional. Hasil terbaik yang dapat diraih NR500 adalah finis ke-13 oleh Takazumi Katayama di Austria pada 1981.
Honda pun menyerah dengan proyek NR500, dan membuat motor 2-tak pertama mereka, NS500, yang memulai debutnya pada 1982.
Freddie Spencer menggunakan motor tersebut saat menjadi juara dunia di musim 1983, merupakan gelar pertama bagi Honda. Ron Haslam juga merajai GP Makau di tahun yang sama dengan motor tersebut.
Meski bisa dibilang sukses, NS500 hanya bertahan selama dua musim. Honda menggantikan motor tersebut dengan NSR500, motor 2-tak dengan konfiguasi V4 SOHC (Single Overhead Camshaft System), diklaim lebih ringan dari versi sebelumnya.
Tidak butuh waktu lama, NSR500 meraih gelar pertamanya bersama Spencer pada 1985. Tujuh tahun berselang, Honda memperkenalkan mesin "Big Bang" yang membuat Mick Doohan mendominasi paruh awal 1992. Sayang, cedera parah memupus peluangnya meraih gelar juara.
Mesin tersebut terbukti menjadi faktor penting dalam dominasi NSR500 pada dekade 90-an, Doohan memenangi lima gelar beruntun pada 1994-1998, disusul oleh Alex Criville musim 1999. Dan keperkasaan motor tersebut ditutup Valentino Rossi yang memenangi gelar terakhir 500cc pada 2001.
Total selama 19 musim menjadi andalan Honda, NSR500 memenangi lebih dari 100 balapan, dan menggondol 10 gelar juara dunia dalam kurun 1984-2002.
Era MotoGP - dimulai pada 2002 - membuat Honda bergegas mendesain RC211V, motor 4-tak dengan kapasitas mesin 990cc. Mereka pun langsung unjuk gigi dengan mendominasi dua tahun pertama bersama Rossi.
Setelah memenangi gelar 2006 bersama Nicky Hayden, RC211V digantikan oleh RC212V, motor 4-tak bermesin 800cc untuk menyesuaikan regulasi baru MotoGP pada 2007.
Namun, RC212V tidak dapat meneruskan dominasi para pendahulunya. Dengan hanya memenangi satu titel bersama Casey Stoner, dan memenangi 24 balapan sepanjang 2007-2011.
Pada 2012, RC213V diperkenalkan sebagai penerus RC212V. Dengan mesin 1000cc, Honda memenangi gelar di tahun selanjutnya bersama pembalap debutan mereka, Marc Marquez.
Sampai saat ini, RC213V telah memenangi empat gelar juara dunia, semuanya diraih Marquez. Ini membuat Honda total telah memenangi 19 gelar, dan mematahkan rekor sebelumnya - 18 gelar - milik MV Agusta yang telah bertahan selama 43 tahun.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments