Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ezpeleta Minta Tak Bandingkan Rossi dan Marquez

CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menegaskan bahwa dua juara dunia MotoGP, Valentino Rossi dan Marc Marquez tak bisa dibandingkan.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT, Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT, Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports

Gold and Goose / Motorsport Images

Dominasi Rossi dan Marquez dalam kancah balap premier tak terbantahkan. Keduanya menguasai banyak trofi dan rekor.

Tak pelak, pembalap yang terpaut 14 tahun tersebut selalu dibandingkan. Apalagi mereka sempat terlibat duel sengit yang menyebabkan mereka tak bertegur sapa hingga sekarang.

Ezpeleta mengingatkan bahwa keduanya berada dalam situasi berbeda jadi adil kalau mengatakan Rossi lebih baik daripada rider Spanyol itu, atau sebaliknya.

“Itu berbeda. Valentino berganti (tim) berkali-kali dari Honda ke Yamaha, dari Yamaha ke Ducati, dari Ducati ke Yamaha, karena dia memutuskan bahwa itu peluang terbaik baginya dari sisi tim,” ia menuturkan kepada Marca.

“Sedangkan, Marc dipaksa berada dalam kondisi buruk karena dia mengalami kecelakaan di mana pulih tahun lalu. Kemudian, dia mengalami diplopia akibat insiden lain. Itu tak bisa dibandingkan.”

MotoGP 2022 akan berbeda dengan tidak adanya Rossi di grid. Banyak yang khawatir kalau kompetisi tidak menarik lagi dengan pensiunnya sang legenda asal Italia.

Belajar dari hengkangnya para juara masa lalu, Ezpeleta yakin rasa kehilangan akan berlangsung sebentar saja. Bagaimana pun, ada atau tidak ada The Doctor, mereka harus tetap lanjut.

“Valentino tidak mungkin balapan sampai berusia 60 tahun. Di dunia olahraga, usia penting atau tidak, tergantung pada apa yang Anda lakukan. Valentino telah meregangkan kariernya sejauh yang diperlukan,” katanya.

Baca Juga:

“Saya kira dalam dua tahun terakhir, dia tidak lagi diperhitungkan karena orang-orang melihat pembalap lain. Namun, Valentino, di Valencia, bisa sampai di peringkat ke-10, selisihnya kurang dari satu detik dari pemenang.

“Kalau itu terjadi di masa lalu, ia bisa di posisi ketiga dan sekarang, hanya 15, 10 dan 18. Satu-satunya yang bisa saya katakan kepada Valentino adalah terima kasih atas apa yang dia lakukan dan saya tak bisa memitanya memperpanjang (karier) lagi.

“Dia punya satu kaki di kejuaraan dunia, dengan tim dan apa yang dia lakukan luar biasa, seperti mendirikan sekolah, hal-hal berhubungan dengan Tavullia, Akademi.

“Semua mengatakan, ‘Apa yang terjadi kalau tidak ada pembalap Amerika Serikat di sana? Apa yang terjadi kalau Mick Doohan pergi?’ Kami semua pergi karena kejuaraan sangat pentin. Itu lebih penting daripada hal lain.”

Pria 76 tahun itu berterima kasih karena Rossi sudah mewariskan para pembalap muda brilian, baik di bawah asuhannya maupun tidak.

“Saya akan tetap melakukan hal serupa dengan yang dia lakukan. Warisan Valentino adalah meninggalkan beberapa pembalap yang mengendarai motor dengan hebat. Menurut saya, semua aktor yang kami miliki sekarang, tanpa Valentino Rossi, mereka tak akan di level sekarang,” ucapnya.

“Saya lihat setiap pembalap yang naik, mengatakan bahwa idolanya adalah Valentino Rossi dan itu membuat Anda ingin menirunya.”

Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports

Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Formula 1 telah melakukan terobosan baru, dengan mengubah regulasi teknik dan memberlakukan budget cap, untuk membuat persaingan antara penghuni grid lebih dekat.

Ezpeleta menyatakan tidak akan mengikuti strategi tersebut karena ada biaya yang harus dibayar saat melakukan perubahan aturan.

“Untuk sekarang tidak ada (langkah membuat kompetisi lebih setara). Dari sudut pandang teknik, dengan bantuan pabrikan, kami berhasil menetapkan pembekuan mesin pada 2020 dan 2021. Sekarang, mereka semua ada di sana,” ujarnya.

“Ada regulasi yang apa adanya, tidak ada perubahan sama sekali. Dengan penalti, semua pihak yang terlibat dan kami sepakati bahwa kami akan tarik karena permintaan tim-tim dan pabrikan-pabrikan agar tidak menambah biaya.

“Perubahan aturan berarti biaya besar dan kami tidak punya sumber daya cukup. Lalu, apa yang tersisa? Aprilia dengan konsensi, akan melakukan sesuatu agar sejajar dengan lainnya. Dari sana, talenta masing-masing pembalap akan membuat perbedaan. Kami bangga punya enam pabrikan dan 24 pembalap.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Carmelo Ezpeleta Tak Ingin Akhir Musim MotoGP seperti F1 2021
Artikel berikutnya Tiba di Sepang, Rookie MotoGP Bersiap Shakedown Test

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia