Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ezpeleta Tegaskan Tak Korbankan Kelas Penyerta MotoGP

Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, memastikan semua kelas Kejuaraan Dunia Grand Prix tetap dilombakan di semua sirkuit yang ada di kalender MotoGP.

Max Biaggi with Carmelo Ezpeleta, Dorna CEO

Max Biaggi with Carmelo Ezpeleta, Dorna CEO

Dorna Sports

Beberapa waktu lalu, pimpinan Pramac Racing, Paolo Campinoti, menyarankan agar kategori MotoGP saja yang dibawa ke luar Eropa. Solusi ini ditawarkan seiring dengan penurunan minat penonton.

TV yang memegang hak siar balapan tersebut menginginkan akses luas untuk pembalap level premier dan ada liputan seputar seluk-beluk MotoGP satu jam sebelum balapan. Jika ide direstui, maka kategori lain, seperti Moto3, Moto2 dan MotoE harus dikorbankan.

Campinoti menyarankan agar Dorna mengikuti model bisnis dan pemasaran Formula 1, yang belakangan terus menjaring penggemar dan sponsor baru. Pundi-pundi pun menggelembung sehingga dana yang dibagi ke tim lebih besar.

Seperti diketahui, tidak semua kompetisi penjenjangan seperti Formula 3 dan Formula 2 menempel di seluruh seri F1. Musim ini, ada 22 balapan dalam kalender Formula 1, 14 F2 dan 9 F3.

Menanggapi ide Campinoti, Ezpeleta bersikukuh tak akan mengorbankan kelas-kelas lebih kecil.

“Kemudian, kita tidak akan melihat kemenangan kandang oleh Somkiat Chantra di Moto2 Mandalika, dalam Grand Prix Indonesia, April lalu. Lalu di Texas, fokusnya pada pembalap Moto2 lokal seperti Cameron Beaubier dan Joe Roberts. Promotor mancanegara menginginkan ketiga kelas itu,” ujar Ezpeleta dikutip dari Speedweek.

“Kami tidak akan menghilangkan Moto2 dan Moto3 karena ketiga kelas itu sangat penting jadi bagian struktur GP dan sudah selalu ada sejak 1949. Saya terbuka untuk berbagai diskusi yang berguna. Namun, program GP dengan tiga kelas tidak akan goyah.”

Ezpeleta menyadari hilangnya jumlah penonton yang hadir di sirkuit. Yang paling kentara adalah Mugello, tinggal setengah dari kapasitas tribune.

Belakangan diketahui keputusan pemerintah setempat yang mengizinkan hanya menjual 60 persen tiket jadi salah satu penyebab. Kenaikan harga tiket signifikan ditambah dengan pensiunnya Valentino Rossi turut memperparah kondisi.

Baca Juga:

Dorna Sports menggelar survei yang diikuti para penggemar MotoGP di seluruh dunia, merupakan salah satu cara untuk mengetahui keinginan mereka. Dari sini, bisa disusun berbagai langkah perbaikan.

Ezpeleta menekankan perlunya memperbaiki hubungan antara Dorna Sports, MotoGP dan seluruh penggemar.

“Kami perlu meningkatkan hubungan antara penonton dan kami. Itu kenapa kami menanyakan lewat media sosial apakah para penonton tertarik bekerja bersama,” ia mengungkapkan.

“Pada akhirnya, kami membentuk sebuah departemen di Dorna yang akan terus kontak dengan promotor grand prix lokal. Kami ingin menemukan apa yang bisa dilakukan bersama agar lebih baik.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alasan Massimo Rivola Masih Percaya kepada Maverick Vinales
Artikel berikutnya Bastianini Ingin Kembali Konsisten di Sisa Musim MotoGP 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia