Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo Ada di Level Berbeda

Team Manager Yamaha Massimo Meregalli percaya Fabio Quartararo telah menunjukkan dirinya sebagai pembalap terbaik dalam MotoGP Austria, meski finis di belakang Francesco Bagnaia.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sepanjang akhir pekan Grand Prix Austria, rider Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo satu-satunya yang mampu bersaing di barisan depan dengan para penunggang Ducati di Red Bull Ring, trek yang lebih cocok untuk mesin pabrikan Borgo Panigale.

El Diablo satu-satunya pembalap yang tidak mengendarai Desmosedici GP di dua baris pertama grid start, dan juga satu-satunya pengguna brand lain yang berhasil menyelesaikan balapan dalam lima besar.

Quartararo diuntungkan dari masalah yang melanda Desmosedici Enea Bastianini (Gresini Racing) serta kesalahan Jorge Martin (Pramac Racing-Ducati), tetapi manajemen ban yang baik memungkinkan pemuda Prancis itu menjaga kecepatan di tahap akhir.

El Diablo sukses menyalip Jack Miller (Ducati Lenovo Team) dengan manuver spektakuler di pintu keluar chicane baru Red Bull Ring. Dan rekan setim The Thriller sekaligus pemenang GP Austria Francesco Bagnaia mengaku akan kesulitan melawan Quartararo juga balapan berlangsung satu atau dua putaran lebih lama.

Performa impresif Quartararo tersebut membuat terkesan banyak pihak, termasuk bosnya di Yamaha, Massimo “Maio” Meregalli. Menurutnya, juara dunia bertahan MotoGP itu mampu memaksimalkan motor yang memiliki sejumlah keterbatasan.

Baca Juga:

“Balapan Fabio (Quartararo) luar biasa! Itu benar-benar pantas karena balapannya berada di level yang berbeda dibandingkan semua orang dalam kejuaraan saat ini,” ujar Maio memuji pembalap andalannya.

“Dia memanfaatkan paket kami dengan sebaik mungkin dan membuat overtake yang orang lain tidak akan pertimbangkan selain bermain memaksimalkan kekuatan kami, seperti di chicane untuk posisi kedua. Dia cepat, konsisten dan cerdas.

“Sayangnya, dia kehabisan waktu (mengejar Bagnaia) karena menurut pendapat bisa kami, Fabio adalah pembalap tercepat di trek. Terlepas dari itu, meninggalkan sirkuit ini dengan keunggulan kuat di kejuaraan rasanya seperti kemenangan.”

Walaupun Quartararo kehilangan lima poin dari Bagnaia, ia mampu mencetak 10 poin lebih banyak dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing), rival terdekatnya saat ini, yang juga mengakui kinerja hebat El Diablo.

“Dia melakukan pekerjaannya dengan baik. Yamaha tidak di level yang sama dengan Ducati, tetapi dia sangat dekat dengan mereka. Dia yang terbaik di grid saat ini. Jika dia punya motor yang sama, dia akan meraih gelar dengan gap besar,” kata Espargaro.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Luca Marini Optimistis Hadapi MotoGP San Marino
Artikel berikutnya Livio Suppo Klaim Aerodinamika Ubah DNA MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia