Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Quartararo: Tato Berikutnya Sebuah Perayaan Gelar Juara

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, berambisi meraih gelar juara dunia MotoGP tahun ini dan ingin mengabadikan momen tersebut dengan tato.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Quartararo merupakan salah satu pembalap yang gemar membuat tato terkait momen-momen penting dalam hidupnya.

Terbaru, pria asal Prancis itu menambah rajah di tubuh saat dirinya memenangi grand prix pertama di kelas premier pada awal musim lalu.

Menjadi pembalap tim pabrikan Yamaha, peluang Quartararo meraih gelar juara dunia semakin besar. Pasalnya, ia akan mendapat dukungan lebih besar untuk mencapai tujuannya.

Jika bisa menunjukkan konsistensi dalam beberapa balapan awal, putra Etienne itu berpeluang merengkuh trofi kampiun MotoGP yang menjadi impiannya sejak kecil.

“Saya terus memikirkan apa yang terjadi di musim lalu. Setelah semua yang terjadi, saya bekerja keras untuk mencapai tujuan. Saya berharap tato berikutnya adalah sebuah perayaan gelar,” kata Quartararo seperti dilansir Motosan.

Fabio Quartararo menyadari bahwa dirinya tak mudah untuk mendapatkan titel, mengingat rivalnya terus melakukan peningkatan.

Menuntut Yamaha untuk memberikannya motor terbaik terus dilakukan pria 21 tahun tersebut. Ia pun berharap tahun ini tim berlogo garpu tala itu bisa memberikan motor seperti yang diinginkannya.

“Saya berharap Yamaha bisa memperbaiki masalah yang ada pada M1. Saya ingin kami bisa memberikan kejutan kepada semua orang,” ujarnya.

“Seperti halnya KTM. Mereka berhasil memenangi tiga balapan tahun lalu. Mereka semakin baik. Mereka berhasil memberi kami kejutan.”

Baca Juga:

Tahun ini, MotoGP akan diramaikan oleh tiga rookie bertalenta besar yang akan mengendarai motor Ducati.

Enea Bastianini dan Luca Marini yang memperebutkan gelar Moto2 2020 hingga akhir musim diprediksi bakal memberikan kejutan. Sedangkan Jorge Martin bisa menjadi kuda hitam karena mendapatkan motor tim pabrikan Ducati.

“Sulit untuk mengatakan siapa yang akan menjadi rookie terbaik. Mungkin Enea Bastianini karena tahun lalu dia tampil sangat konsisten. Tapi kekuatan mereka akan seimbang,”  Quartararo mengungkapkan.

Seperti diketahui, ia sempat terpapar Covid-19 pada Desember lalu, yang membuatnya harus dikarantina selama lebih dari 10 hari.

Sekarang, pembalap berjuluk El Diablo itu sudah berada di kondisi terbaik dan siap untuk menggeber M1.

“Saat ini saya berada di kondisi yang bagus, tapi pada Desember lalu saya positif Covid-19 dan itu sangat buruk. Saya harus berbaring selama 10 hari, sendirian dan merasa sangat lelah setiap harinya,” ucapnya.

“Menyaksikan serial dan film, membuat saya kembali ke kondisi fisik seperti sebelumnya. Tapi, saya senang telah kembali ke bentuk terbaik.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez Tahu Pol Espargaro Ancaman Besar
Artikel berikutnya Rea Klaim Ban Michelin Penyebab Insiden di MotoGP

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia