Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo Bungkam, Yamaha Dilanda Frustrasi

Team Director Yamaha, Massimo Meregalli, kebingungan untuk menjelaskan hasil buruk Fabio Quartararo di Sirkuit Chang, Buriram, Minggu (2/10/2022).

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Akhir pekan balap MotoGP Thailand adalah bencana bagi Quartararo. Alih-alih memperlebar jarak keunggulan dari Francesco Bagnaia, sang juara dunia bertahan malah kini dibayangi selisih dua poin saja pada klasemen.

Dalam perlombaan pun, Quartararo benar-benar menderita. Kendati start dari grid P4, El Diablo melebar di Tikungan 1. Pemuda asal Prancis itu lalu alami momen di Tikungan 4. Dari situ, semua strateginya berubah kacau.

Sempat melorot ke urutan ke-19, Quartararo akhirnya harus puas finis P17 dengan jarak 34 detik lebih dari pemenang balapan, Miguel Oliveira. Tetapi, yang mengecewakan, fakta sang pembalap Yamaha pulang membawa nol poin.

Sebaliknya, rival utama Bagnaia mengamankan podium ketiga. Tambaha 16 poin jelas begitu berharga bagi Pecco, karena jarak 18 poin terpangkas menjadi dua poin. Ini bisa dijadikan momentum untuk hadapi MotoGP Australia.

Usai balapan, Quartararo menolak berbicara dengan media. Meregalli bahkan mengaku, bahwa Yamaha juga belum bertemu empat mata dengan #20, guna membahas secara spesifik akar pemasalahan dari kinerja buruk di Buriram.

“Seperti yang bisa kami bayangkan, itu bukanlah situasi yang benar-benar ingin saya hadapi. Kami tidak berbicara dengan Fabio setelah balapan. Dia mungkin benar-benar kecewa dan frustrasi. Dia langsung pergi ke kantornya untuk menenangkan diri,” tutur Meregalli kepada MotoGP.com.

“Ini juga sulit bagi kami untuk menilai sampai kami berbicara dengannya. Kami benar-benar berbicara dengan dia, untuk memeriksa data dan melihat apakah itu cocok. Dan itu sangat sulit untuk dipahami.”

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing MotoGP, selepas start balapan Grand Prix Thailand di Sirkuit Chang, Buriram pada 2 Oktober 2022.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing MotoGP, selepas start balapan Grand Prix Thailand di Sirkuit Chang, Buriram pada 2 Oktober 2022.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Meregalli mengatakan, minimnya track time dalam kondisi basah disinyalir sebagai kesulitan yang dihadapi Quartararo saat menghadapi wet race MotoGP Thailand.

Tetapi, muncul pertanyaan, kenapa Quartararo bisa podium kedua ketika juga menjalani balapan basah di Sirkuit Mandalika pada Maret lalu. Meregalli pun menyebut level grip lintasan jadi faktor pembeda.

“Yang pasti, untuk semua orang, balapan ini adalah pertaruhan. Karena kami menjalani semua sesi dalam kondisi kering, (tapi) balapan basah,” ucapnya.

“Namun, kami melakukan hal yang sama di Indonesia. Dan di sana kami tampil sangat baik. Di sini adalah kebalikannya.

“Sangat tidak jelas alasannya. Kami butuh waktu untuk memahaminya. Pertama-tama, kami perlu berbicara dengannya (Quartararo).”

Baca Juga:

Lantas, adakah indikasi awal dari Yamaha perihal penyebab terpuruknya Fabio Quartararo sepanjang race di Sirkuit Chang?

“Ini hanya apa yang kami pikirkan. Mungkin tingkat cengkeramnya dibandingkan Indonesia jauh lebih rendah. Dan itu pasti banyak pengaruhnya, karena kami sangat menderita,” tutur Meregalli.

“Aspalnya punya daya cengkeram, tetapi kinerjanya tidak selaras dengan baik. Ketika kami tidak memiliki grip, maka itu menjadi masalah.”

MotoGP 2022 kini tinggal menyisakan tiga seri. Dua pekan ke depan, rombongan paddock Grand Prix bakal menyambangi Phillip Island, dilanjutkan Sepang, dan Valencia sebagai putaran pemungkas.

Dengan jarak yang sangat tipis antara Quartararo dengan Bagnaia, Yamaha pun bersiap mengaktifkan mode serangan guna merengkuh gelar juara dunia musim ini.

“Salah satu hal bagus dari Fabio adalah begitu dia kecewa dan tidak lama kemudian dia kembali normal. Fokus pada balapan berikutnya,” kata Meregalli.

“Yang pasti sekarang ada tiga balapan yang harus dilalui. Dan Phillip Island mungkin adalah favorit saya. Dari sana, kami mungkin lebih baik di Malaysia daripada di Valencia.

“Kejuaraan sekarang dimulai dari nol. Dan hanya ada satu cara, untuk mencoba menang dan menyerang.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Motivasi dari Miller Bikin Bagnaia Pede di MotoGP Thailand
Artikel berikutnya Morbidelli Nilai Hasil Quartararo Mengekspos Kelemahan Yamaha

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia