Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo: Ducati Menggila di Kualifikasi

Bintang Yamaha Fabio Quartararo mengatakan sulit mengalahkan Ducati di kualifikasi karena pembalap mereka melakukan sesuatu yang gila.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Francesco "Pecco" Bagnaia berhasil mendapatkan pole position Grand Prix Prancis setelah mencatatkan rekor lap baru Sirkuit Bugatti, Le Mans, di kelas MotoGP.

Pecco memimpin Ducati dalam mendapatkan posisi 1-2 di kualifikasi dengan keunggulan 0,069 detik atas rekan setimnya, Jack Miller.

Fabio Quartararo sebenarnya terlibat dalam pertarungan pole position, tetapi ia kehilangan waktu saat percobaan terakhir dan harus puas menempati urutan keempat.

Pembalap Prancis tersebut mengaku sudah mendorong sampai batasnya untuk mempertajam waktunya. Untuk itu, ia tak merasa kecewa karena sudah memberikan segalanya dan tak bisa mencatatkan lap di bawa 1 menit 30,688 detik.

“Saya kecewa, tetapi dua menit kemudian saya senang,” kata El Diablo tentang kualifikasi di Le Mans.

“Di kualifikasi, kami kehilangan sesuatu, sebenarnya sepanjang waktu, tidak hanya di kualifikasi.

“Ducati benar-benar bisa melakukan sesuatu yang gila. Tetapi ini juga berlaku untuk pembalap lain, saya tidak akan mengatakan hanya Ducati.

“Namun, kami semua sama dalam kecepatan balapan. Jadi, sulit untuk benar-benar membuat perbedaan.

“Perbedaan yang Anda buat adalah menempatkan diri Anda pada batas, memiliki sedikit lebih sedikit bahan bakar dan menempatkan diri Anda di zona yang tidak mungkin untuk melahap 27 lap.

“Jadi, saya cukup senang karena saya pikir lap 1 menit 30,6 detik dengan motor kami adalah yang terbaik. Saya merasa pada batasnya, saya tidak punya apa-apa lagi, dan dibandingkan dengan Yamaha lain, jaraknya cukup besar.

“Jadi, itu juga referensi bagi saya bahwa kami melakukan pekerjaan dengan baik.”

Baca Juga:

Yamaha tidak hanya berjuang dengan kecepatan tertinggi yang kalah dari Ducati, tetapi YZR-M1 juga bekerja lebih keras dibandingkan motor lainnya saat berada di belakang rival dengan meningkatnya tekanan ban depan.

Hal tersebut sebenarnya sudah terlihat di Jerez ketika Fabio Quartararo terpaksa menjauh dari Francesco Bagnaia untuk menjaga ban depannya tidak terlalu panas.

Tetapi juara dunia MotoGP 2021 itu yakin tidak akan mengalami masalah serupa pada balapan di Le Mans, jika tak dapat melewati Bagnaia, Miller, atau Aleix Espargaro lebih awal.

“Saya yakin tidak terulang, karena di Jerez saya sendirian dengan ban depan yang keras dan sudah mencapai batasnya,” ujar El Diablo.

“Di sini kami memiliki ban depan soft dan ban depan tidak terlalu panas dan dapat berada pada kondisi tekanan tinggi.

“Jadi, saya tidak khawatir. Saya tentu saja tidak memiliki banyak poin untuk menyalip, karena Ducati di zona akselerasi selalu lebih unggul.

“Tapi, 27 lap itu panjang dan Anda selalu punya kesempatan untuk menyerang.”

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Aleix Espargaro Ultimatum Aprilia soal Tenggat Kontrak
Artikel berikutnya Hasil Q2 MotoGP Prancis Melebihi Ekspektasi Joan Mir

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia