Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo Frustrasi Tak Bisa Menyalip di Motegi

Juara dunia bertahan Fabio Quartaro merasa kesal setelah hanya mampu mengamankan finis kedelapan di MotoGP Jepang, Minggu (25/9/2022).

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna Sports

Sang pembalap Yamaha datang ke Motegi berbekal keunggulan tipis 10 poin atas Francesco Bagnaia. Usai balapan, El Diablo memperbesar jarak menjadi 18 poin, ditunjang faktor kegagalan finis Pecco pada lap terakhir.

Sementara itu, Aleix Espargaro hanya mampu mengamankan posisi ke-16, setelah kru Aprilia melakukan kesalahan dengan RS-GP miliknya. Problem mapping saat lap pemanasan memaksa Spaniard berganti ke motor kedua.

Walau menyambut baik raihan yang dipetiknya di MotoGP Jepang, Quartararo kecewa lantaran tidak dapat melakukan overtaking sepanjang perlombaan. Andai saja bisa menyalip lawan-lawannya, dirinya yakin berpeluang tembus lima besar.

“Dengan semua keadaan dan dengan apa yang terjadi, tentu saja saya akan mengatakan lebih baik mengambil delapan poin daripada kehilangan delapan poin,” ucap pemuda asal Prancis itu.

“Di satu sisi bagus. Tetapi membuat frustrasi di sisi lain, karena saya merasa potensi kami bukan untuk bertarung dengan Jack pastinya. Dia berada di level berbeda hari ini.

“Namun untuk bertarung dengan Marc (Marquez), Miguel (Oliveira) adalah mungkin). Tapi saya tidak bisa menyalip sama sekali. Saya di belakang dan kami berkendara dengan cara yang sama sekali berbeda dengan pembalap lain.”

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna

Guna mengejar ketertinggalan dari grup depan, Quartararo berupaya keras meningkatkan kecepatan di sektor dua, tiga dan empat sirkuit. Sayangnya, El Diablo kalah banyak saat melintasi sektor pertama.

“Ini membuat frustrasi karena saya bisa melaju lebih cepat, tetapi (ternyata) tidak,” tuturnya.

“Kami juga melakukan beberapa kesalahan ketika mengubah satu hal sebelum balapan. Bukan ban, tapi sesuatu yang membuat kecepatan kami sedikit lebih lambat.”

Tak merinci apa perubahan yang berbuah ketidakberhasilan tersebut, Quartararo mengakui adalah sebuah kesalahan bagi Yamaha karena mengabaikan ban hard. Terbukti kompon itu membawa Jack Miller ke podium tertinggi.

Baca Juga:

“Tentu saja, saya melihatnya. Saya berpikir cara mereka berkendara sangat cepat dan juga ban belakang hard adalah ban yang tepat,” ucapnya.

“Beberapa pembalap yang memakai ini tampil dengan baik. Tapi saya dikejutkan saat berada di belakang Maverick (Vinales). Dia tidak punya kecepatan yang bagus, tapi saya terjebak dan saya tidak bisa menyalipnya.”

Ketika disinggung perihal tersingkirnya Bagnaia, Quartararo mengungkapkan, dirinya mendengar suara saat pembalap Ducati ini jatuh dari motornya di Tikungan 3.

“Saya tidak melihatnya, tetapi saya mendengarnya jatuh. Saya kira dia jatuh tidak begitu jauh dari saya,” kata #20.

*Motorsport Tickets adalah bagian dari Motorsport Network yang menyediakan jasa penjualan tiket untuk beragam balapan. Beli tiket balapan hanya di Motorsport Tickets

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya 5 Hal Catatan Krusial Usai MotoGP Jepang
Artikel berikutnya Jorge Martin Akui Salah Memilih Ban Belakang

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia