Finis ke-10, Syahrin: Balapan terbaik sepanjang karier saya

Setelah mengetahui kompatriot beda kelas, Adam Norrodin, terjatuh di Moto3, Syahrin sempat merasa gugup jelang balapan. Untuk membangkitkan rasa percaya dirinya, sang ayah masuk ke lintasan memberi semangat sebelum start.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak keamanan karena mengizinkan ayah masuk ke grid dan memberi semangat,” ucapnya setelah balapan.

El Pescao tidak mengira bisa finis 10 besar, andai Valentino Rossi tidak tersungkur di Tikungan 1. Di posisi ke-11, lawan terdekatnya adalah Danilo Petrucci. Namun, motor YZR-M1 nomor 55 miliknya tak cukup kencang untuk menandingi kecepatan Ducati di trek lurus.

“Motor saya kalah kencang dengan Ducati. Setelah saya salip, Petrucci kembali membalas di trek lurus,” ujarnya kepada Motorsport.com Indonesia. “Dengan tersungkurnya Rossi, saya terus menjaga ritme balapan supaya jangan sampai jatuh.

“Saya tidak menyangka bisa finis ke-10, meski start ke-23. Hasil ini sesuai dengan target pribadi menjelang balapan di hadapan para pendukung. Sungguh merupakan pencapaian terbaik sepanjang karier saya di MotoGP.

Terkait dengan gelar Rookie of The Year, Syahrin kini berada di posisi ke-16 klasemen dengan 40 poin, tertinggal 10 angka dari Franco Morbidelli. Meski demikian, ia selalu finis di depan juara Moto2 2017 sejak MotoGP Thailand, kecuali di Phillip Island akibat kecelakaan.

“Saya selalu finis di depan Morbidelli pada empat ronde terakhir, kecuali di Phillip Island karena tersungkur. Apapun bisa terjadi selama balapan. Kami masih memiliki potensi untuk merengkuh gelar rookie terbaik 2018 di Valencia. Saya ingin tampil maksimal untuk Yamaha sebelum Tech 3 menggandeng KTM musim depan,” pungkasnya.

Laporan tambahan oleh Scherazade Mulia Saraswati