Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Finis keenam, Rossi malah anggap Yamaha lebih kuat

Valentino Rossi tetap yakin YZR-M1 2019 lebih kompetitif ketimbang spek 2018, walaupun The Doctor di luar lima besar pada MotoGP Spanyol.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Michelin Sport

Dalam tiga balapan pertama musim ini, Rossi masuk jajaran pembalap yang bertarung untuk podium. Tetapi tidak di Jerez. Start dari grid ke-13, ia tertahan pada barisan tengah dan akhirnya finis keenam. Performanya sendiri meningkat jelang lap-lap akhir.

Pun demikian, Rossi santai menanggapi hasil yang dipetik. Ia tetap percaya diri tentang prospek Yamaha, sembali menegaskan kembali bahwa Marc Marquez patut diwaspai dalam perburuan gelar juara.

“Kami lebih kuat dari tahun lalu. Jalannya panjang, tantangannya sangat tingi, namun kami bekerja ke arah yang baik. Saya tidak sepenuhnya gembira, karena saya berharap di Jerez, trek yang sulit, kami bisa bertarung untuk podium. Pada akhirnya, saya sedikit lebih lambat,” paparnya.

“Namun, bagi saya, kami bisa bertarung. Saya tidak terpaut jauh di klasemen. Masalah terbesar dalam kejuaraan adalah Marquez, karena sudah jelas dia lebih cepat. Jika dia tidak jatuh di Austin, selisihnya sudah besar.

“Tetapi kami ada di sana, kami tertinggal sembilan poin. [Alex] Rins sangat kuat, juga [Andrea] Dovizioso. Namun sepertinya kami bisa bertarung untuk merebut beberapa podium dan mencoba memenangi beberapa balapan.”

Baca Juga:

Rossi kemudian bertanya-tanya apakah seharusnya mengikuti rekan setim Maverick Vinales yang memilih ban depan medium dibanding hard, meski ia meyakini pula, gagal lolos ke Q2 telah menjadikan akhir pekannya di Jerez lebih sulit.

“Saya tidak pernah kuat sepanjang akhir pekan. Pada awalnya, saya kesulitan dengan [Jack] Miller. Namun itu karena saya tidak cukup kuat untuk menyalip,” ungkapnya.

“Mungkin jika saya langsung ke Q2, saya bisa start di baris kedua atau ketiga. Dan jika saya start lebih di depan, saya bisa bersama dua Ducati dan Maverick, di sekitar mereka.”

Baca Juga:

Musim lalu, The Doctor finis kelima – terbantu oleh kecelakaan yang melibatkan Dovizioso, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Dan sang sembilan kali juara dunia lagi-lagi menegaskan, penampilannya kini lebih kuat.

“Saya tidak tahu apa yang harus kami harapkan di Jerez. Dalam hati saya berharap menjadi kuat seperti di Austin, misalnya. Sayangnya, kami sedikit lebih kesulitan. Saya kurang cepat,” tuturnya.

“Tetapi kami juga punya banyak hal baik, karena jika posisi [start] saya lebih buruk dari tahun lalu, [hasil] balapan saya jauh lebih baik.

“Tahun lalu saya finis kelima karena banyak kecelakaan di depan saya. Dan kecepatan balapan [tahun ini] sangat, sangat, sangat kencang. Saya seperti [lebih cepat] 25 detik [sebenarnya 32 detik] dibanding balapan saya tahun lalu. Jarak dari posisi pertama [juga] tidak jauh.

“Saya merasa lebih nyaman dengan motor, dan terutama di lap terakhir, saya cepat.”

Laporan tambahan oleh Oriol Puigdemont

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes MotoGP Jerez: Quartararo pecahkan rekor lap
Artikel berikutnya Marquez: Sasis karbon Honda terasa berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia