Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Francesco Bagnaia Sempat Takut Bakal Terjatuh Lagi

Pembalap tim pabrikan Ducati Leovo tersebut mengaku lega berhasil memenangi MotoGP Belanda di Sirkuit Assen yang penuh drama, Minggu (26/6/2022).

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Seusai memastikan pole position ke-10 sepanjang kariernya di MotoGP – atau yang ke-63 bagi Ducati di kelas premier, sama dengan nomor startnya – Francesco “Pecco” Bagnaia optimistis mampu memenangi Grand Prix Belanda.

Selain percaya diri karena dukungan dari Ducati – di antaranya membuat Ducati Desmosedici GP22 yang maki adaptif di trek-trek yang selama ini sulit bagi mereka – Bagnaia juga memiliki motivasi tersendiri.

Ia memang harus memenangi balapan di Assen, bukan hanya demi menjaga peluangnya bersaing merebut gelar juara dunia MotoGP tetapi juga untuk menguatkan mentalnya. Maklum, di lima balapan sebelum Assen, Bagnaia tiga kali tidak mampu merebut poin.

Kombinasi faktor-faktor di atas membuat Bagnaia menggila. Sejak start, ia tidak tergoyahkan di posisi terdepan hingga menyelesaikan lomba berdurasi 26 lap tersebut.

Hal sebaliknya dialami pemimpin klasemen sekaligus juara dunia bertahan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP). Dua kali terjatuh, pembalap Prancis itu pun harus merasakan gagal finis untuk kali pertama dari 11 balapan yang sudah digelar musim ini.

Baca Juga:

Kegagalan El Diablo merebut poin dan kemenangan di Assen tidak hanya membuat peringkat Bagnaia di klasemen naik dua tingkat menjadi keempat. Gapnya dengan Quartararo yang masih di puncak kini juga mengecil dari 91 menjadi 66 poin.

“Saya sangat senang,” ucap Pecco yang memberikan kemenangan kedua kelas MotoGP untuk Ducati di Assen setelah Casey Stoner melakukannya pada 2008.

“Balapan tidak mudah dengan kondisi-kondisi yang ada (termasuk gerimis setelah separuh balapan). Selain itu, saya sangat takut terjatuh lagi. Karena itu saya mencoba bermain cerdik dan tidak terlalu memaksakan sampai ke luar batas. Hasilnya memang luar biasa.”

Bagnaia menyebut seluruh kru dan mekanik tim Ducati bekerja sangat baik sepanjang akhir pekan. Mereka benar-benar melakukan persiapan bagus untuk akhir pekan di Belanda.

“Satu-satunya yang tidak kami harapkan adalah hujan. Gerimis yang sempat mengguyur saat lomba membuat saya bertambah takut,” ucap Francesco Bagnaia.

“Saya berusaha keras mengatur ritme tetapi Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing) makin mendekat dan hanya 0,2 sampai 0,3 detik di belakang saya. Sungguh duel yang tidak mudah. Beruntung, apa yang saya lakukan cukup untuk memenangi balapan ini.”  

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tanpa Poin di Assen, Yamaha Ikuti Rekor Negatif Honda
Artikel berikutnya Marco Bezzecchi: Podium MotoGP Belanda untuk Valentino Rossi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia