Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP Misano Official Testing

Gabarrini: Saat Ada Tekanan, Pecco Tak Pernah Kehilangan Akal Sehat

Christian Gabarrini, kepala kru Francesco Bagnaia, menjelaskan perkembangan sang juara bertahan MotoGP dan mengapa Ducati tidak perlu khawatir dengan suasana internal di sekitar Marc Marquez.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Pecco Bagnaia memiliki target untuk masa kini dan masa depan di MotoGP. Pembalap Italia itu terus bertarung sengit melawan Jorge Martin untuk mempertahankan titel kelas utama sekaligus gelar juara dunia keempatnya. Di waktu bersamaan, ia mesti mempersiapkan diri untuk tantangan yang akan dihadapinya pada 2025 melawan Marc Marquez sebagai rekan setimnya.

Jelas bahwa Pecco ingin membuat sejarah di kelas motor berat, menjadi pembalap yang makin baik, makin sedikit melakukan kesalahan selain beberapa kali tergelincir, seperti yang ia lakukan tahun ini, dan kian sulit dikalahkan oleh para pesaingnya.

Banyak yang percaya bahwa Márquez akan berhasil mengalahkan murid Valentino Rossi pada 2025, tetapi kenyataannya adalah bahwa dalam lingkaran dekatnya, mereka memiliki kepercayaan penuh padanya dalam menghadapi tantangan sebesar itu. Mereka mendasarkan hal ini pada seberapa besar perkembangan Bagnaia sejak tiba di MotoGP pada 2019, sebagai juara bertahan Moto2, dan betapa ia terus berkembang hingga saat ini.

Kepala teknisnya, seorang tokoh klasik kejuaraan dan terkenal seperti Christian Gabarrini, yang pernah bekerja dengan Casey Stoner, Jorge Lorenzo, atau Marc Marquez, menjelaskan kepada Motorsport.com di Misano proses yang telah dilalui Pecco untuk menjadi pembalap Ducati terbaik di beberapa area.

"Sungguh luar biasa betapa ia telah berkembang sebagai seorang rider, karena pada awalnya ia sangat menderita dengan ban bekas, atau di bawah pengereman yang keras, dan sekarang saya pikir ia adalah pembalap Ducati terbaik di dua area ini," ia memulai.

"Dia memiliki kemampuan untuk berkembang, untuk meningkatkan banyak hal dan memahami banyak hal penting tentang berkendara. Saya pikir ia terus berkembang, karena ia terus menunjukkan kepada kami presisi yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa balapan sebelumnya.

"Ia telah berkembang di semua aspek. Dalam beberapa hal, seperti kecepatan satu lap, itu sudah ada sejak awal. Dia sudah memilikinya, tapi, misalnya, memimpin balapan, tak membuat kesalahan dan sangat konsisten dengan kecepatannya, dia sudah melakukannya dari tahun ke tahun, balapan ke balapan, jadi saya rasa dia takkan berhenti melakukan itu," lanjutnya.

Christian Gabarrini, Ducati

Christian Gabarrini, Ducati

Selain itu, tentang bagaimana pembalap nomor satu ini menghadapi tekanan, Gabarrini jelas mengatakan bahwa hal itu bukan masalah baginya.

"Setiap kali Anda mengendarai motor merah, Anda akan mendapat tekanan dan, menurut saya, Pecco tahu cara mengatasinya dengan baik. Dalam beberapa balapan yang sulit, ia menunjukkan beberapa kali bahwa ia bisa berada dalam masalah, tetapi kemudian ia menyelesaikan balapan dengan baik. Ia tidak pernah kehilangan akal sehatnya," ia menjelaskan.

Bagnaia tidak diragukan lagi akan berada di bawah tekanan pada 2025 yang belum pernah ia rasakan dalam karier balapnya. Tapi mekanik Italia itu percaya padanya, dan juga bahwa kedatangan # 93 tidak akan memengaruhi atmosfer internal di Borgo Panigale, sesuatu yang telah banyak dibicarakan.

"Saya pikir kami melakukan pekerjaan dengan baik," tuturnya tentang persekutuan internal di pabrik Bologna. "Pertama-tama, kami adalah sekelompok teman, dan kami sangat dekat. Di sisi lain, kami setara. Marco Rigamonti, calon manajer teknis Marc, dan saya telah menghabiskan liburan keluarga bersama, dan kami sudah saling kenal sejak lama.

"Saya mengenalnya dengan sangat baik. Saya rasa tak ada bahaya apa pun (masalah) yang terjadi di dalam tim, dan saya rasa itu tak pernah terjadi dalam sejarah Ducati. jika seorang rider berada di sini, itu karena ia memiliki karakteristik tertentu, dan itu adalah ia mendorong ke arah yang sama dengan yang lain," pungkasnya.

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Zarco: Masalah Honda Tidak Bisa Diselesaikan dengan Fairing
Artikel berikutnya Poncharal Nilai Acosta Ikut Berebut Titel di MotoGP 2025

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia