Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Top List

GALERI: Evolusi perangkat aerodinamika di MotoGP

Sejak kemunculannya pertama kali pada 2010, perangkat aerodinamika telah menjadi elemen penting di MotoGP. Bagaimana sejarah dan evolusi perangkat tersebut di kelas premier?

Ducati winglets

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ducati winglets

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Penerapan perangkat aerodinamika di MotoGP dimulai pada 2010, saat Desmosedici GP10 yang digunakan Casey Stoner dipasangkan winglet yang diletakkan tepat pada bagian depan bodi motor.

Winglet yang mulai terpasang di GP10 merupakan hasil rancangan dari pakar aerodinamika Formula 1, Alan Jenkins. Fungsinya adalah sebagai penyeimbang motor pada sisi depan, terutama saat melibas trek lurus dan menikung. 

Lebih lanjut, para desainer Ducati sepakat kalau winglet berfungsi untuk meningkatkan downforce (daya tekan) pada kecepatan tinggi, sehingga mencegah kecenderungan roda depan motor terangkat (wheelie). Dengan begitu, grip (daya cengkeram) ban depan akan mampu memberikan traksi maksimal dengan aspal, hingga menciptakan kestabilan motor.

Secara teknis disebutkan pula kalau motor akan mendapatkan beban 10 kg saat tengah berada pada kecepatan 200 hingga 300 km/jam. Artinya, efek wheelie yang kerap terjadi saat para pebalap membuka gas usai menikung dapat diredam dengan hadirnya winglet di fairing motor.

Maka, winglet diyakini dapat membuat hambatan udara berkurang dan  meningkatkan aerodinamika. Pada kecepataan tinggi motor juga jadi lebih baik, serta membantu menjaga roda depan tetap menapak di permukaan trek, alias mengurangi wheelie.

Puncak dari penerapan perangkat aerodinamika di MotoGP terjadi pada musim 2015-2016. Saat itu, para pabrikan berlomba-lomba membuat desain winglet yang cukup ekstrim.

Memasuki 2017, MotoGP membatasi penggunaan aerodinamika dengan melarang winglet. Namun para pabrikan menemukan solusi lain, yaitu fairing aerodinamika.

Salah satu yang paling terkenal adalah model 'Hammerhead' kepunyaan Ducati yang diperkenalkan pada pertengahan 2017, dan kemudian banyak diimplementasikan pabrikan lainnya.

Ikuti Motorsport.com di:

2010 - Ducati
2015 - Ducati
2015 - Ducati
2015 - Ducati
2015 - Ducati
2015 - Ducati
2015 - Ducati
2015 - Yamaha
2016 - Suzuki
2016 - Suzuki
2016 - Yamaha
2016 - Aprilia
2016 - Honda
2016 - Honda
2016 - Ducati
2016 - Aprilia
2016 - Yamaha
2016 - Ducati
2016 - Suzuki
2017 - Yamaha
2017 - Yamaha
2017 - Honda
2017 - Honda
2017 - Ducati
2017 - Ducati
2017 - Suzuki
2017 - Suzuki
2017 - KTM
2017 - Aprilia
2017 - Aprilia
2017 - Ducati
2017 - Honda
2017 - Ducati
2017 - Yamaha
2017 - Yamaha
2017 - Honda
2017 - Honda
2017 - Aprilia
2017 - Aprilia
2017 - Suzuki
2017 - KTM
2017 - Suzuki
2018 - Yamaha
2018 - Honda
2018 - Yamaha
2018 - Yamaha
2018 - Honda
2018 - Ducati
2018 - Yamaha
2018 - Ducati
2018 - Suzuki
2018 - Suzuki
2018 - Ducati
2018 - Suzuki
2018 - Suzuki
2018 - Ducati
2018 - KTM
2018 - KTM
2015 - Yamaha
2016 - Ducati
2016 - Ducati
2016 - Yamaha
2016 - Honda
2016 - Honda
2016 - Suzuki
2016 - Suzuki
66

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marquez-Pedrosa puji metode kerja baru Honda
Artikel berikutnya Crutchlow seperti guru bagi Nakagami

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia