Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Remy Gardner Minta Darryn Binder Tak Berkendara seperti Monyet

Remy Gardner melontarkan kecaman kepada sesama debutan MotoGP, Darryn Binder. Pembalap Tech3 minta lawannya itu untuk menghormati penghuni grid di dekatnya.

Remy Gardner, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Binder dikenal sebagai rider Moto3 yang punya gaya berkendara serampangan. Rupanya hal itu tidak dihilangkan ketika dipromosikan RNF Racing ke MotoGP.

Pembalap Afrika Selatan itu mengganggu  lawan di dekatnya dalam MotoGP Qatar, di Sirkuit Lusail, Minggu (6/3/2022). Gardner, yang jadi rookie terbaik pada ajang tersebut, berduel sengit dengan Binder.

Ketika berebut posisi ke-15, adik rider KTM, Darryn Binder, beberapa kali membahayakan juara dunia Moto2 2021. Pada akhirnya, Gardner unggul tipis 0,012 detik.

Ia mengakhiri balapan dengan perasaan jengkel. “Ini bukan balapan Moto3, juga bukan tentang kemenangan. Kami bertarung untuk posisi terakhir. Anda tidak perlu mengemudi seperti monyet. Anda seharusnya punya rasa hormat lebih baik kepada lawan Anda,” katanya.

“Saya tidak bisa menyalip pada beberapa lap awal. Saya di belakang Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales. Ada Darryn tepat di depan saya. Perasaan saya bagus dan saya pikir bisa menempel mereka.

“Darryn berkendara di antara kami dan saya tidak dapat mendahului. Dia seperti menaiki motor Moto3 dan memilih jalur aneh. Tanpa menengok ke belakang, dia kembali ke jalur ideal dan terus keluar jalur.

“Sebuah bencana menyalipnya. Sungguh disayangkan, saya kehilangan sentuhan dengan grup. Setidaknya saya menang dalam grup itu. Namun, kami punya banyak pekerjaan ke depannya.”

Baca Juga:

Gardner yang baru saja pulih dari cedera tangan, kadang merasa nyeri. Ia kesakitan saat kualifikasi, beruntung, pembalap tersebut bisa berlomba tanpa gangguan fisik.

“Sungguh bagus dapat poin, tapi tentu saja bukan di mana kami ingin melihat diri kami. Sejujurnya, saya merasa cukup baik pada paruh pertama balapan dan kencang, tapi itu sungguh sulit menyalip pembalap lain,” ia mengungkapkan.

“Saya berharap motor lebih kencang dalam balapan dibanding motor pabrikan lain, itu sebuah masalah. Tangan tidak bermasalah, padahal itu bisa lebih buruk.

“Itu lebih buruk pada lap cepat dalam kualifikasi. Kekuatan lebih besar dengan ban lunak. Tentu itu tak membantu akselerasi, tapi saya bisa mengendalikan dengan baik.”

Remy Gardner, KTM Tech3

Remy Gardner, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sementara itu, Darryn Binder tak sadar kalau manuver agresifnya mengganggu lawan.

“Saya tak tahu apa yang dikatakannya dan apa yang membuatnya terganggu. Remy dan saya berduel dalam balapan dan saling menyalip beberapa kali. Terutama saat lap terakhir, di mana saya mencoba menyalipnya,” ia menjelaskan.

“Kami hanya bertarung untuk posisi ke-15, tentu saja, saya ingin menyalipnya. Saya ingin jadi rookie terbaik dan dapat poin.

“Itu kenapa saya mencoba. Saya tidak tahu maksudnya. Itu balapan dan saya berkendara seperti biasanya saat balapan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Marc Marquez Awalnya Ragu Berlomba di MotoGP Qatar
Artikel berikutnya Joan Mir Heran Cuma Finis Keenam MotoGP Qatar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia