Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Gardner Tak Bisa Pelajari Gaya Balap Brad Binder

Rookie MotoGP 2022, Remy Gardner, mengaku kebingungan melihat gaya balap koleganya di tim pabrikan KTM, Brad Binder.

Remy Gardner, KTM Tech3

Gold and Goose / Motorsport Images

Keputusan Gardner promosi ke MotoGP ternyata berujung pada kekecewaan. Status juara dunia Moto2 2021 rupanya tak menjamin ia bisa cepat beradaptasi dengan RC16.

Pembalap Australia itu hanya mendulang sembilan poin, lebih satu dari rekan setimnya di Tech3, Raul Fernandez. Kesabaran KTM pun habis sehingga mengusir Gardner di akhir musim nanti dan memutuskan untuk merombak line-up tim satelitnya.

Pencapaian mereka bertolak belakang dengan Brad Binder. Pembalap skuad pabrikan KTM dari Afrika Selatan itu sangat menonjol.

Performa penghuni peringkat ketujuh klasemen sementara dalam MotoGP Aragon boleh dibilang memukau. Ia memanfaatkan celah di sisi kanan saat start untuk maju tujuh posisi dari grid kesepuluh.

Kekacauan yang ditimbulkan Marc Marquez tidak mempengaruhinya. Namun pada akhirnya, manuver ciamik Aleix Espargaro pada lap terakhir membuat Binder harus melupakan asa kembali menginjak podium. Ia harus puas finis P4.

Baca Juga:

Ketika ditanya apakah akan belajar dari Binder demi meraih hasil lebih baik di MotoGP Jepang, Gardner menilai tidak perlu. Pasalnya, ia masih kesulitan membaca gaya seniornya tersebut sehingga sulit meniru.

“Saya tidak tahu bagaimana Brad melakukannya. Dia punya gaya sangat berbeda di antara pembalap (KTM) lain. Dia masuk ke Tikungan dengan meluncur sekaligus dengan mengerem,” ucapnya.

“Jelas bahwa dia punya set-up berbeda. Saya tidak tahu jika pembalap lain bisa menirunya, tapi saya tidak bisa melakukannya. Namun, akan ada sirkuit yang menguntungkan kami.”

Gardner kemungkinan akan pulang dengan tangan hampa atau meraih sedikit poin pekan ini, jika beruntung. Pasalnya, karakter Motegi kurang klop dengan RC16.

“Tempat di mana kami akan sangat menderita adalah trek lurus, dengan semua tikungan stop & go. Kami sudah menderita di Aragon,” katanya.

Hujan yang diperkirakan turun di lintasan membuatnya yakin balapan akan seperti di MotoGP Indonesia. Sebagai informasi, ia finis P21 di Sirkuit Mandalika.

Gardner menikmati seri-seri terakhir di MotoGP, sebelum pindah ke World Superbike, membela tim GRT Yamaha.

“Saya kira Anda harus selalu memberikan yang terbaik, untuk diri Anda dan tim. Karena saya seorang profesional. Di kepala saya setidaknya terpikir, ‘Saya sudah beli celana baru’,” tuturnya sambil tertawa.

Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Brad Binder, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kunjungi HRC, Marquez Mau Motor yang Mendukung Pengereman Lambat
Artikel berikutnya Franco Morbidelli Ingin Bantu Fabio Quartararo Raih Gelar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia