Gresini Dukung Penuh Enea Bastianini sampai Kans Juara Habis
Prinsipal Tim Gresini Racing mengeluarkan pernyataan yang bisa berbenturan dengan ambisi pemasok motor mereka, Ducati, terkait Enea Bastianini.
Ducati benar-benar mendominasi MotoGP sejak akhir paruh pertama hingga awal musim 2022 digelar. Dari lima race mulai GP Belanda pada 26 Juni sampai GP Aragon, 18 September lalu, disapu bersih para pemakai Ducati Desmosedici GP.
Empat balapan beruntun dimenangi pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo Francesco “Pecco” Bagnaia. Sedangkan balapan di MotorLand Aragon dimenangi Enea Bastianini (Gresini Racing) secara dramatis saat melibas Bagnaia di lap terakhir.
Torehan tersebut mengantar Ducati berhasil memenangi gelar juara dunia konstruktor MotoGP untuk kali ketiga secara beruntun. Secara matematis, perolehan poin mereka tak terkejar pabrikan lain kendati balapan masih menyisakan lima lagi.
Dalam lima balapan terakhir, Bagnaia mampu mengambil 81 poin dari pemimpin klasemen yang juga juara dunia bertahan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), dari tertinggal 91 poin menjadi tinggal 10.
Bastianini yang mengambil lima poin dari Bagnaia di GP Aragon, masih tertahan di peringkat keempat klasemen dengan gap 48 poin dari Quartararo. La Bestia (The Beast) tertinggal 38 poin dari Bagnaia dan 31 poin dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing) di P3.
Enea Bastianini, Gresini Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Dengan lima balapan tersisa dan maksimal 125 poin yang bisa direbut, kans Bastianini untuk bersaing merebut gelar juara dunia MotoGP memang belum tertutup.
Sejak Bagnaia mulai menggila di Assen, Belanda, para bos Ducati secara tidak langsung meminta tujuh pembalap lainnya agar “tidak mengganggu” Bagnaia untuk alasan yang tidak krusial.
Namun dalam kesempatan terpisah, Bagnaia beberapa kali menegaskan tidak mau dibantu pembalap Ducati lainnya, paling tidak untuk saat ini.
Meskipun menjadi salah satu pemakai Ducati, Gresini Racing juga memiliki kepentingan dan target tim yang harus dipenuhi. Hal itu diungkapkan Prinsipal Tim Gresini Racing Nadia Padovani seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
Janda mendiang Fausto Gresini, pendiri dan pemilik tim Gresini Racing, Nadia terlihat “enggan” menuruti team play Ducati, sampai secara matematis Bastianini tidak mungkin lagi bersaing merebut gelar MotoGP.
“Kami bersaing untuk peringkat ketiga kejuaraan. Untuk saat ini, itu target kami. Namun, saat balapan ternyata kami mampu merebut hasil tak terduga,” ucap Nadia.
“JIka menjelang dua balapan terakhir kami tak lagi berkesempatan untuk merebut posisi lebih baik daripada ketiga atau kedua di klasemen umum, barulah kami mau membantu. Itu target kami saat ini. Tetapi, saya tidak tahu apakah ini bakal diterima Ducati atau tidak.”
Nadia tahu dalam beberapa pekan terakhir, General Manager Ducati Corse Luigi “Gigi” Dall'Igna dan sejumlah bos Ducati mengatakan tidak mau bermain tim.
“Namun saya juga memahami Ducati tidak mampu memenangi gelar juara pembalap sudah lama sekali (2007 lewat Casey Stoner). Sebagai pengusaha, saya juga mencoba menempatkan diri di posisi mereka.
“Tetapi pada akhirnya, sayalah yang bertanggung jawab terhadap Tim Gresini dan kami di sini untuk tampil bagus. Saya ulangi lagi, lihat saja posisi kami di satu atau dua race menjelang MotoGP berakhir.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.